Dokter dan Perawat RS Al-Shifa Mengungsi karena Ditodong Senjata oleh Pasukan Israel

Sabtu, 18 November 2023 - 17:30 WIB
“Mereka dipermalukan oleh tentara di sepanjang jalan,” kata al-Barsh.

Sekitar 450 pasien dievakuasi, sedangkan sekitar 120 pasien tertinggal karena tidak bisa bergerak. Untuk membantu mereka, direktur rumah sakit, empat dokter lain, dan sekelompok kecil perawat tetap tinggal. Mereka dijanjikan bahwa delegasi PBB akan dikirim sekitar pukul 11.00 untuk mengurus mereka yang masih tertinggal, jelas al-Barsh.

“Kami terpaksa pergi. Banyak pasien yang menggunakan kursi roda atau kasur lipat. Anggota keluarga terpaksa membawa sendiri anak-anak atau orang tua mereka yang terluka.

“Ini adalah pemandangan yang mengerikan dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dokter tersebut.

Sebelumnya Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan Israel memberi waktu satu jam kepada semua orang di Rumah Sakit al-Shifa – termasuk dokter, pasien, dan pengungsi, untuk meninggalkan kompleks medis.

Omar Zaqout mengatakan dia dan orang lain telah dipaksa meninggalkan rumah sakit oleh pasukan Israel, dan pemandangan di luar rumah sakit tersebut “mengerikan”.

“Kami disuruh keluar melalui jalan al-Wehda. Puluhan mayat berserakan di jalan,” ujarnya kepada Al Jazeera. “Banyak tunawisma yang tidak bisa berjalan ditinggalkan di tempat terbuka.”

Zaquot mengatakan pasokan air di al-Shifa telah padam selama lebih dari seminggu, menyebabkan apa yang disebutnya “tidak adanya kebersihan dan kebersihan”.

“Listrik sudah padam lebih dari tiga minggu. Bayi dan bayi baru lahir dibiarkan tanpa oksigen. Ini hanyalah sebuah gua abad pertengahan,” katanya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More