Israel Klaim Temukan Terowongan Hamas di RS Al Shifa, Dokter: Mereka Tidak Menemukan Apa Pun
Sabtu, 18 November 2023 - 07:39 WIB
JALUR GAZA - Seorang dokter di rumah sakit Al Shifa di Jalur Gaza mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan Israel "tidak menemukan apa pun" selama penggeledahan di kompleks rumah sakit tersebut, saat persediaan makanan serta air hampir habis.
Pernyataan ini sekaligus membantah klaim Israel bahwa mereka menemukan terowongan Hamas di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu.
Dokter Ahmed El Mokhallalati mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa meskipun kondisi rumah sakit itu "sulit", tidak ada bayi yang meninggal di sana sejak pasukan Israel memasuki rumah sakit tersebut pada hari Rabu.
Israel mengatakan Hamas memiliki pusat komando di bawah rumah sakit, sebuah pernyataan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina. Reuters belum dapat memverifikasi situasi di rumah sakit secara independen.
“Ini adalah situasi yang sangat mengerikan, di sini tank-tank Israel dan pasukan Israel bergerak di dalam area rumah sakit, di seluruh rumah sakit,” kata Mokhallalati, seorang ahli bedah kelahiran Irlandia yang berlatih di Kairo dan berpraktik di London.
“Situasinya benar-benar sulit. Mereka terus menembak, di semua area,” imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/11/2023).
Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menemukan terowongan Hamas dan sebuah kendaraan dengan senjata di kompleks rumah sakit Al Shifa. Mereka juga membuat video dan foto publik untuk mendukung pernyataannya.
Berbicara dalam bahasa Inggris, Mokhallalati mengatakan: "Mereka tidak menemukan apa pun. Mereka tidak menemukan satupun perlawanan. Tidak ada satupun tembakan yang mengenai mereka di dalam area rumah sakit."
Rumah sakit tersebut, yang penuh dengan pasien dan pengungsi serta berjuang untuk tetap beroperasi, telah menjadi fokus perhatian global.
Mokhallalati mengatakan militer Israel telah menyediakan sejumlah perbekalan sejak memasuki rumah sakit namun jumlahnya tidak mencukupi.
“Yang terjadi adalah masyarakat, kami kehabisan makanan, kami kehabisan air minum,” kata Mokhallalati.
"Kemudian, kemarin, mereka mengatur beberapa, hanya makanan dan air, yang jumlahnya sangat, sangat minim, yang tidak mencukupi, mungkin 40% dari jumlah orang di sekitar sini," imbuhnya.
Dr Mohamed Tabasha, kepala departemen pediatrik di Al Shifa, mengatakan pada hari Senin bahwa tiga bayi baru lahir meninggal ketika masalah meningkat di rumah sakit, dan 36 bayi baru lahir lainnya berada dalam risiko.
“Sampai kemarin jumlahnya 36, untung tidak ada yang meninggal dunia,” ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus membantah klaim Israel bahwa mereka menemukan terowongan Hamas di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu.
Dokter Ahmed El Mokhallalati mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa meskipun kondisi rumah sakit itu "sulit", tidak ada bayi yang meninggal di sana sejak pasukan Israel memasuki rumah sakit tersebut pada hari Rabu.
Israel mengatakan Hamas memiliki pusat komando di bawah rumah sakit, sebuah pernyataan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina. Reuters belum dapat memverifikasi situasi di rumah sakit secara independen.
Baca Juga
“Ini adalah situasi yang sangat mengerikan, di sini tank-tank Israel dan pasukan Israel bergerak di dalam area rumah sakit, di seluruh rumah sakit,” kata Mokhallalati, seorang ahli bedah kelahiran Irlandia yang berlatih di Kairo dan berpraktik di London.
“Situasinya benar-benar sulit. Mereka terus menembak, di semua area,” imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/11/2023).
Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menemukan terowongan Hamas dan sebuah kendaraan dengan senjata di kompleks rumah sakit Al Shifa. Mereka juga membuat video dan foto publik untuk mendukung pernyataannya.
Berbicara dalam bahasa Inggris, Mokhallalati mengatakan: "Mereka tidak menemukan apa pun. Mereka tidak menemukan satupun perlawanan. Tidak ada satupun tembakan yang mengenai mereka di dalam area rumah sakit."
Rumah sakit tersebut, yang penuh dengan pasien dan pengungsi serta berjuang untuk tetap beroperasi, telah menjadi fokus perhatian global.
Baca Juga
Mokhallalati mengatakan militer Israel telah menyediakan sejumlah perbekalan sejak memasuki rumah sakit namun jumlahnya tidak mencukupi.
“Yang terjadi adalah masyarakat, kami kehabisan makanan, kami kehabisan air minum,” kata Mokhallalati.
"Kemudian, kemarin, mereka mengatur beberapa, hanya makanan dan air, yang jumlahnya sangat, sangat minim, yang tidak mencukupi, mungkin 40% dari jumlah orang di sekitar sini," imbuhnya.
Dr Mohamed Tabasha, kepala departemen pediatrik di Al Shifa, mengatakan pada hari Senin bahwa tiga bayi baru lahir meninggal ketika masalah meningkat di rumah sakit, dan 36 bayi baru lahir lainnya berada dalam risiko.
“Sampai kemarin jumlahnya 36, untung tidak ada yang meninggal dunia,” ujarnya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda