Jalur Gaza Membara, UNRWA: Gencatan Senjata Masalah Hidup atau Mati
Selasa, 31 Oktober 2023 - 22:47 WIB
NEW YORK - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA, mengatakan hampir 672.000 warga Palestina berlindung di sekolah-sekolah dan fasilitas lainnya, yang kapasitasnya empat kali lipat.
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini menuduh Israel melakukan hukuman kolektif dan memaksa warga Palestina mengungsi dari Gaza utara ke selatan, di mana mereka masih belum aman.
Pada pertemuan darurat PBB, ia juga memperingatkan gencatan senjata kemanusiaan telah menjadi masalah hidup dan mati bagi jutaan orang.
Badan tersebut menambahkan 64 stafnya telah tewas sejak perang dimulai, termasuk seorang pria yang terbunuh bersama istri dan delapan anaknya pada Senin malam.
“Ini adalah jumlah tertinggi pekerja bantuan PBB yang tewas dalam konflik di seluruh dunia dalam waktu singkat,” kata juru bicara Juliette Touma.
“UNRWA tidak akan pernah sama tanpa rekan-rekan ini,” imbuhnya seperti dikutip dari Sky News, Selasa (31/10/2021)
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada hari Selasa mengatakan setidaknya 8.525 warga Palestina, termasuk 3.542 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel sejak perang dimulai.
Juru bicara kementerian kesehatan, Ashraf al Qudra, juga mengklaim 130 staf layanan kesehatan telah terbunuh, dengan 15 rumah sakit kini tidak berfungsi bersama dengan 32 pusat layanan kesehatan.
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini menuduh Israel melakukan hukuman kolektif dan memaksa warga Palestina mengungsi dari Gaza utara ke selatan, di mana mereka masih belum aman.
Pada pertemuan darurat PBB, ia juga memperingatkan gencatan senjata kemanusiaan telah menjadi masalah hidup dan mati bagi jutaan orang.
Badan tersebut menambahkan 64 stafnya telah tewas sejak perang dimulai, termasuk seorang pria yang terbunuh bersama istri dan delapan anaknya pada Senin malam.
“Ini adalah jumlah tertinggi pekerja bantuan PBB yang tewas dalam konflik di seluruh dunia dalam waktu singkat,” kata juru bicara Juliette Touma.
“UNRWA tidak akan pernah sama tanpa rekan-rekan ini,” imbuhnya seperti dikutip dari Sky News, Selasa (31/10/2021)
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada hari Selasa mengatakan setidaknya 8.525 warga Palestina, termasuk 3.542 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel sejak perang dimulai.
Juru bicara kementerian kesehatan, Ashraf al Qudra, juga mengklaim 130 staf layanan kesehatan telah terbunuh, dengan 15 rumah sakit kini tidak berfungsi bersama dengan 32 pusat layanan kesehatan.
tulis komentar anda