Perang Gaza Terus Melebar, Milisi Houthi di Yaman Guncang Israel dengan Drone dan Roket
Selasa, 31 Oktober 2023 - 20:33 WIB
GAZA - Milisi Houthi di Yaman mengklaim telah melancarkan serangan pesawat tak berawak ke kota Eilat di selatan Israel sebagai “pembalasan” atas perang di Gaza.
Israel melaporkan telah menghancurkan “target udara” tak dikenal di Laut Merah pada Selasa pagi.
Beberapa jam kemudian, seorang pejabat senior Houthi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kelompok Yaman yang didukung Iran telah mengirim drone ke Israel selatan.
“Drone ini milik negara Yaman,” kata Abdelaziz bin Habtour, perdana menteri pemerintah Houthi.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah menembak jatuh “target udara” yang mendekat di luar wilayah udara Israel, ketika ketegangan regional meningkat di tengah perang Israel-Gaza.
Insiden tersebut memicu sirene serangan udara di resor wisata Laut Merah yang populer di Eilat dan membuat warga berlarian mencari perlindungan.
Setelah peringatan awal mengenai kemungkinan “intrusi pesawat musuh”, militer mengatakan dalam sebuah pernyataan, “sistemnya mengidentifikasi target udara yang mendekati wilayah Israel”.
“Tidak ada ancaman atau risiko terhadap warga sipil,” tambahnya.
Pernyataan tersebut tidak mengkonfirmasi asal usul drone tersebut, namun laporan media lokal memperkirakan bahwa drone tersebut mungkin berasal dari Yaman utara, yang dijalankan oleh Houthi dengan dukungan Iran.
“Ini merupakan kekhawatiran bagi Israel karena mereka sudah terlibat dalam konflik dengan Hizbullah yang didukung Iran di front utara,” kata Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki.
Pada tanggal 27 Oktober, drone menyebabkan ledakan di kota Taba dan Nuweiba di Laut Merah Mesir, dekat perbatasan Israel. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Houthi yang didukung Iran meluncurkan drone dan rudal “dengan tujuan merugikan Israel”.
Insiden itu terjadi dua hari setelah Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan pihaknya meluncurkan roket ke arah Eilat. Militer Israel mengatakan roket itu mendarat di lapangan terbuka.
Juga pekan lalu, militer AS mengatakan sebuah kapal perang angkatan laut di Laut Merah bagian utara mencegat proyektil yang diluncurkan oleh Houthi yang berpotensi menuju Israel.
Ketegangan regional meningkat setelah Hamas melancarkan serangan mendadak di wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober. Sejak itu, Hizbullah semakin terlibat dalam baku tembak lintas batas dengan Israel. Iran membantah terlibat dalam serangan Hamas.
Sementara itu, Israel dalam beberapa hari terakhir telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang terus menerus dibombardir selama lebih dari tiga minggu.
Para pejabat di Gaza mengatakan lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel, sementara di Israel, jumlah korban tewas mencapai 1.400 orang, menurut pihak berwenang Israel.
Israel melaporkan telah menghancurkan “target udara” tak dikenal di Laut Merah pada Selasa pagi.
Beberapa jam kemudian, seorang pejabat senior Houthi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kelompok Yaman yang didukung Iran telah mengirim drone ke Israel selatan.
“Drone ini milik negara Yaman,” kata Abdelaziz bin Habtour, perdana menteri pemerintah Houthi.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah menembak jatuh “target udara” yang mendekat di luar wilayah udara Israel, ketika ketegangan regional meningkat di tengah perang Israel-Gaza.
Insiden tersebut memicu sirene serangan udara di resor wisata Laut Merah yang populer di Eilat dan membuat warga berlarian mencari perlindungan.
Baca Juga
Setelah peringatan awal mengenai kemungkinan “intrusi pesawat musuh”, militer mengatakan dalam sebuah pernyataan, “sistemnya mengidentifikasi target udara yang mendekati wilayah Israel”.
“Tidak ada ancaman atau risiko terhadap warga sipil,” tambahnya.
Pernyataan tersebut tidak mengkonfirmasi asal usul drone tersebut, namun laporan media lokal memperkirakan bahwa drone tersebut mungkin berasal dari Yaman utara, yang dijalankan oleh Houthi dengan dukungan Iran.
“Ini merupakan kekhawatiran bagi Israel karena mereka sudah terlibat dalam konflik dengan Hizbullah yang didukung Iran di front utara,” kata Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki.
Pada tanggal 27 Oktober, drone menyebabkan ledakan di kota Taba dan Nuweiba di Laut Merah Mesir, dekat perbatasan Israel. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan Houthi yang didukung Iran meluncurkan drone dan rudal “dengan tujuan merugikan Israel”.
Insiden itu terjadi dua hari setelah Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan pihaknya meluncurkan roket ke arah Eilat. Militer Israel mengatakan roket itu mendarat di lapangan terbuka.
Juga pekan lalu, militer AS mengatakan sebuah kapal perang angkatan laut di Laut Merah bagian utara mencegat proyektil yang diluncurkan oleh Houthi yang berpotensi menuju Israel.
Ketegangan regional meningkat setelah Hamas melancarkan serangan mendadak di wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober. Sejak itu, Hizbullah semakin terlibat dalam baku tembak lintas batas dengan Israel. Iran membantah terlibat dalam serangan Hamas.
Sementara itu, Israel dalam beberapa hari terakhir telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang terus menerus dibombardir selama lebih dari tiga minggu.
Para pejabat di Gaza mengatakan lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel, sementara di Israel, jumlah korban tewas mencapai 1.400 orang, menurut pihak berwenang Israel.
(ahm)
tulis komentar anda