AS Klaim Negara-negara Arab Bertekad Cegah Perang Israel-Hamas Menyebar

Selasa, 17 Oktober 2023 - 01:59 WIB
Israel bombardir bangunan di Gaza, Palestina. AS klaim negara-negara Arab bertekad cegah perang Israel-Hamas menyebar. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeklaim bahwa negara-negara Arab bertekad untuk mencegah perang Israel-Hamas menyebar luas di kawasan Timur Tengah. Klaim ini disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Blinken dijadwalkan pergi ke Israel lagi pada hari Senin (16/10/2023) untuk berbicara "tentang jalan ke depan" setelah beberapa hari melakukan diplomasi ulang-alik antara negara-negara Arab.

Diplomat top Amerika itu sebelumnya tiba di Israel pada Kamis pekan lalu—saat Israel mempersiapkan serangan darat di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas—dan juga telah berkunjung ke Qatar, Yordania, Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Mesir.

Konflik tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa hal ini dapat memicu perang regional yang lebih luas, sebagaimana Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memperingatkan pada hari Minggu; “Semua pihak di kawasan ini ikut menjadi pemicunya.”





“Ada tekad di setiap negara yang saya kunjungi, untuk memastikan konflik ini tidak meluas,” kata Blinken kepada wartawan saat bersiap meninggalkan Kairo.

“Mereka menggunakan pengaruh mereka sendiri, hubungan mereka sendiri, untuk mencoba memastikan hal ini tidak terjadi," ujarnya.

Binken telah bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh pada hari Minggu dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo, di mana dia menerima penilaian blakblakan dari Abdel Fattah al-Sisi tentang respons Israel terhadap serangan Hamas yang menewaskan 1.300 orang.

“Reaksi (Israel) melampaui hak untuk membela diri, berubah menjadi hukuman kolektif bagi 2,3 juta orang di Gaza,” kata Abdel Fattah al-Sisi kepada Blinken dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas—yang menguasai Jalur Gaza—setelah para milisinya menyerbu kota-kota Israel delapan hari lalu, mengumbar tembakan, dan menyandera ratusan orang dalam serangan terburuk sepanjang sejarah Israel.

Jet-jet tempur dan artileri Israel telah melancarkan pengeboman paling hebat yang pernah terjadi di Gaza, menjadikan daerah kantong Palestina itu dalam kepungan total. Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 2.450 orang telah terbunuh.

Diplomasi internasional difokuskan untuk mencegah meluasnya konflik—khususnya ke Lebanon. Amerika Serikat secara khusus berusaha menghalangi Iran, yang mendukung Hamas dan kelompok Hizbullah Lebanon. Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak di perbatasan selama seminggu terakhir.

Blinken mengatakan Amerika Serikat telah menegaskan bahwa aktor negara dan non-negara tidak boleh mengambil keuntungan dari situasi ini.

“Kami telah mendukung kata-kata tersebut dengan tindakan nyata, termasuk pengerahan dua kelompok tempur kapal induk terbesar kami ke wilayah tersebut. Hal itu tidak dimaksudkan sebagai provokasi, namun dimaksudkan sebagai pencegahan,” katanya.

“Tidak seorang pun boleh melakukan apa pun yang dapat menambah bahan bakar ke dalam api di tempat lain mana pun,” imbuh Blinken.

Sebelum berangkat ke Kairo, Blinken menggambarkan pembicaraannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, salah satu pemimpin paling berkuasa di kawasan, sebagai pembicaraan “sangat produktif".

Seorang pejabat AS mengatakan pertemuan itu hanya berlangsung kurang dari satu jam.

Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Mohammed bin Salman menekankan perlunya menemukan cara untuk menghentikan konflik, dan menghormati hukum internasional, termasuk dengan mencabut blokade Israel di Gaza.

Blinken mengatakan di Kairo bahwa penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza akan dibuka kembali.

“Kami sekarang sangat aktif terlibat dengan negara-negara di kawasan ini, dengan PBB dan Israel, untuk memastikan dengan kemampuan terbaik kami bahwa masyarakat dapat keluar dari bahaya dan bantuan yang mereka perlukan, makanan, air, dan obat-obatan, bisa masuk,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/10/2023).
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More