Gedung Putih Sebut Korut Kirim 1.000 Kontainer Senjata ke Rusia
Minggu, 15 Oktober 2023 - 07:06 WIB
WASHINGTON - Gedung Putih menuding Korea Utara (Korut) telah mengirimkan sejumlah besar senjata ke Rusia untuk membantu Moskow berperang di Ukraina .
"Pyongyang telah mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer berisi peralatan dan amunisi dalam beberapa pekan terakhir," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada Jumat seperti dikutip dari Sky News, Minggu (15/10/2023).
Washington merilis gambar-gambar yang menunjukkan kontainer-kontainer berisi senjata di kapal berbendera Rusia sebelum dipindahkan dengan kereta api ke Rusia barat daya.
Menurut Gedung Putih, kontainer tersebut dikirim antara 7 September dan 1 Oktober, antara Najin, Korut, dan Dunay, Rusia.
Spekulasi Pyongyang akan mulai mengirimkan senjata ke Rusia telah tersebar luas sejak pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengunjungi Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin dan melihat situs-situs penting militer.
"Sebagai imbalannya, Korea Utara menginginkan teknologi senjata Rusia yang canggih untuk digunakan dalam program pengembangan senjata nuklirnya," kata Kirby.
Foto satelit yang menunjukkan peningkatan tajam lalu lintas kereta api di sepanjang perbatasan Korea Utara-Rusia diterbitkan minggu lalu oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Gambar bertanggal 5 Oktober, menurut lembaga pemikir Washington, menunjukkan tingkat lalu lintas kereta barang yang dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya di Fasilitas Kereta Tumangang, di perbatasan negara tersebut dengan Rusia.
"Lebih dari 70 gerbong telah teridentifikasi," kata pusat tersebut, sedangkan hanya sekitar 20 gerbong yang terlihat selama lima tahun sebelumnya.
AS sebelumnya menuduh Korut menyediakan amunisi, peluru artileri, dan roket ke Rusia.
Bulan lalu, setelah bertemu dengan Putin, pemimpin Korut Kim Jong-un menuntut peningkatan eksponensial dalam produksi senjata nuklir negaranya.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan Kim Jong-un mengatakan, sudah waktunya bagi Pyongyang untuk memainkan peran yang lebih besar dalam koalisi negara-negara yang menghadapi AS dalam “Perang Dingin baru.”
Kantor Berita Pusat Korea, KCNA, melaporkan Kim melontarkan komentar tersebut dalam sesi dua hari parlemen negara tersebut, yang mengubah konstitusi untuk memasukkan kebijakannya untuk memperluas program senjata nuklir negara tersebut.
Media pemerintah Korut melaporkan Kim Jong-un memperdalam persekutuan dan persahabatan dengan Putin, selama kunjungan enam harinya ke Rusia.
Kedua negara mengatakan mereka membahas peningkatan hubungan pertahanan mereka namun tidak mengungkapkan langkah spesifik apa pun.
"Pyongyang telah mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer berisi peralatan dan amunisi dalam beberapa pekan terakhir," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby pada Jumat seperti dikutip dari Sky News, Minggu (15/10/2023).
Washington merilis gambar-gambar yang menunjukkan kontainer-kontainer berisi senjata di kapal berbendera Rusia sebelum dipindahkan dengan kereta api ke Rusia barat daya.
Menurut Gedung Putih, kontainer tersebut dikirim antara 7 September dan 1 Oktober, antara Najin, Korut, dan Dunay, Rusia.
Spekulasi Pyongyang akan mulai mengirimkan senjata ke Rusia telah tersebar luas sejak pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengunjungi Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin dan melihat situs-situs penting militer.
"Sebagai imbalannya, Korea Utara menginginkan teknologi senjata Rusia yang canggih untuk digunakan dalam program pengembangan senjata nuklirnya," kata Kirby.
Foto satelit yang menunjukkan peningkatan tajam lalu lintas kereta api di sepanjang perbatasan Korea Utara-Rusia diterbitkan minggu lalu oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Gambar bertanggal 5 Oktober, menurut lembaga pemikir Washington, menunjukkan tingkat lalu lintas kereta barang yang dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya di Fasilitas Kereta Tumangang, di perbatasan negara tersebut dengan Rusia.
"Lebih dari 70 gerbong telah teridentifikasi," kata pusat tersebut, sedangkan hanya sekitar 20 gerbong yang terlihat selama lima tahun sebelumnya.
AS sebelumnya menuduh Korut menyediakan amunisi, peluru artileri, dan roket ke Rusia.
Bulan lalu, setelah bertemu dengan Putin, pemimpin Korut Kim Jong-un menuntut peningkatan eksponensial dalam produksi senjata nuklir negaranya.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan Kim Jong-un mengatakan, sudah waktunya bagi Pyongyang untuk memainkan peran yang lebih besar dalam koalisi negara-negara yang menghadapi AS dalam “Perang Dingin baru.”
Kantor Berita Pusat Korea, KCNA, melaporkan Kim melontarkan komentar tersebut dalam sesi dua hari parlemen negara tersebut, yang mengubah konstitusi untuk memasukkan kebijakannya untuk memperluas program senjata nuklir negara tersebut.
Media pemerintah Korut melaporkan Kim Jong-un memperdalam persekutuan dan persahabatan dengan Putin, selama kunjungan enam harinya ke Rusia.
Kedua negara mengatakan mereka membahas peningkatan hubungan pertahanan mereka namun tidak mengungkapkan langkah spesifik apa pun.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda