Hamas Sangkal Keterlibatannya dalam Pemenggalan Kepala Bayi Israel

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 11:22 WIB
Hamas mengklaim tidak bertindak keji terhadap warga sipil. Mereka menuding justru Israel yang berlaku keji. Foto/Reuters
GAZA - Hamas dengan tegas membantah keterlibatannya dalam pembunuhan dan pemenggalan kepala bayi Israel. Hamas mengklaim tuduhan tersebut “digunakan secara tidak etis dan tidak profesional oleh media barat.”

“Kami dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut karena kami menolak bias media ini, dan kami menyerukan media untuk mematuhi kode etik jurnalistik,” kata Basim Naim, seorang pejabat di kantor informasi Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan video, dilansir CNN.

Pejabat Hamas tersebut menyebut serangan mendadak skala besar Hamas terhadap Israel pada hari Sabtu sebagai “operasi defensif” dan “operasi internal Palestina”. “Operasi tersebut hanya menargetkan pangkalan dan kompleks militer Israel,” klaim Naim.



“Ada instruksi yang jelas dari komandan tertinggi Brigade Al Qassam untuk menghindari menargetkan warga sipil atau membunuh mereka,” kata pejabat Hamas.



CNN sebelumnya melaporkan bahwa beberapa hari setelah Hamas melancarkan serangan mendadak berskala besar terhadap Israel, rincian mengerikan masih terus bermunculan.

Di Kfar Aza, sebuah kibbutz di Israel selatan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada CNN bahwa para perjuang Hamas melakukan "pembantaian" di mana perempuan, anak-anak, balita dan orang tua "dibantai secara brutal sesuai dengan tindakan ISIS."

Tal Heinrich, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa bayi dan balita ditemukan dengan “kepala dipenggal” di Kfar Aza di Israel selatan setelah serangan Hamas di kibbutz pada akhir pekan.

Kantor Netanyahu merilis "foto-foto mengerikan" dari dua bayi yang tubuhnya terbakar hingga tak dapat dikenali lagi dan tubuh bayi berlumuran darah.

Pejuang Hamas menyandera sebanyak 150 orang di berbagai lokasi di Gaza setelah serangan mereka di Israel selatan pada hari Sabtu.

Kehadiran mereka mempersulit respons Israel terhadap serangan mematikan kelompok pejuang tersebut. Namun, Duta Besar Gilad Erdan mengatakan kepada CNN pada hari Senin bahwa prioritas pemerintah adalah menghancurkan Hamas untuk memulihkan keamanan bagi seluruh warga Israel.

Pejabat Hamas mengatakan dalam pernyataannya bahwa sandera yang ditahan oleh kelompok pejuang tersebut akan diperlakukan “sesuai dengan nilai-nilai agama kami dan aturan hukum kemanusiaan internasional.”

Namun, Naim berkata, “kami sangat khawatir karena agresi Israel terjadi di mana-mana di Gaza, mereka mungkin menjadi korban pemboman tentara Israel sama seperti rakyat kami.”
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More