Rusia akan Naikkan Biaya Visa untuk Sebagian Besar Negara Eropa
Rabu, 04 Oktober 2023 - 06:52 WIB
MOSKOW - Rusia akan menaikkan biaya visa secara signifikan bagi warga negara Uni Eropa (UE) dan beberapa negara Eropa lainnya, menurut portal bisnis RBK.
Satu komisi pemerintah telah menyetujui perubahan yang diusulkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia.
“Selain 27 anggota UE, rancangan undang-undang tersebut mencantumkan Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss sebagai negara yang terkena dampak langkah tersebut,” ungkap RBK pada Senin (2/10/2023).
Denmark, yang merupakan anggota UE, juga disebutkan secara khusus. Moskow dan Kopenhagen menandatangani kesepakatan untuk menyederhanakan proses visa pada tahun 2008, meskipun hubungan bilateral telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah Denmark mengurangi jumlah visa masuk yang dikeluarkan untuk warga Rusia, konsulat Rusia di Kopenhagen menghentikan pengoperasian visanya pada September.
Biaya visa untuk warga negara dari negara-negara yang terdaftar akan naik dari USD37-USD73 menjadi USD50-USD300, tergantung pada jenis izin masuk, menurut RBK.
Berdasarkan RUU tersebut, program pembebasan visa Rusia tidak lagi mencakup beberapa kategori pengunjung dari negara-negara tersebut.
Ini termasuk kerabat dekat warga negara Rusia, pejabat, pelajar, atlet, orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ilmiah dan budaya, dan mereka yang bepergian ke Rusia untuk alasan kemanusiaan seperti perawatan medis atau menghadiri pemakaman.
“Kementerian Luar Negeri mengatakan langkah-langkah tersebut akan memungkinkan mereka memperoleh pendapatan lebih dari dua kali lipat dari penerbitan visa,” ungkap RBK.
Langkah ini merupakan respons terhadap penarikan negara-negara yang terdaftar dari perjanjian perjalanan dengan Rusia setelah pecahnya konflik Ukraina.
“Hal ini juga akan menyinkronkan biaya visa Rusia dengan harga yang dikenakan negara-negara yang disebutkan,” RBK.
Semua negara yang terdaftar telah ditetapkan sebagai “negara tidak bersahabat” oleh Moskow karena menjatuhkan sanksi, mengusir diplomat, atau melakukan aktivitas anti-Rusia lainnya.
Namun, menurut RBK, Kementerian Luar Negeri menjelaskan warganya akan tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan visa elektronik, yang diperkenalkan Rusia pada Agustus.
Proses permohonan e-visa memakan waktu empat hari dan melibatkan penggunaan situs web atau aplikasi seluler khusus.
Biayanya sekitar USD52 dan memungkinkan wisatawan untuk tinggal di Rusia selama sekitar dua minggu sebagai turis, tamu, atau pengunjung bisnis.
Menurut surat kabar Kommersant, jumlah pemesanan asing di hotel-hotel Rusia meningkat sebesar 25% pada bulan pertama setelah izin masuk elektronik tersedia.
Satu komisi pemerintah telah menyetujui perubahan yang diusulkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia.
“Selain 27 anggota UE, rancangan undang-undang tersebut mencantumkan Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss sebagai negara yang terkena dampak langkah tersebut,” ungkap RBK pada Senin (2/10/2023).
Denmark, yang merupakan anggota UE, juga disebutkan secara khusus. Moskow dan Kopenhagen menandatangani kesepakatan untuk menyederhanakan proses visa pada tahun 2008, meskipun hubungan bilateral telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah Denmark mengurangi jumlah visa masuk yang dikeluarkan untuk warga Rusia, konsulat Rusia di Kopenhagen menghentikan pengoperasian visanya pada September.
Biaya visa untuk warga negara dari negara-negara yang terdaftar akan naik dari USD37-USD73 menjadi USD50-USD300, tergantung pada jenis izin masuk, menurut RBK.
Berdasarkan RUU tersebut, program pembebasan visa Rusia tidak lagi mencakup beberapa kategori pengunjung dari negara-negara tersebut.
Ini termasuk kerabat dekat warga negara Rusia, pejabat, pelajar, atlet, orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ilmiah dan budaya, dan mereka yang bepergian ke Rusia untuk alasan kemanusiaan seperti perawatan medis atau menghadiri pemakaman.
“Kementerian Luar Negeri mengatakan langkah-langkah tersebut akan memungkinkan mereka memperoleh pendapatan lebih dari dua kali lipat dari penerbitan visa,” ungkap RBK.
Langkah ini merupakan respons terhadap penarikan negara-negara yang terdaftar dari perjanjian perjalanan dengan Rusia setelah pecahnya konflik Ukraina.
“Hal ini juga akan menyinkronkan biaya visa Rusia dengan harga yang dikenakan negara-negara yang disebutkan,” RBK.
Semua negara yang terdaftar telah ditetapkan sebagai “negara tidak bersahabat” oleh Moskow karena menjatuhkan sanksi, mengusir diplomat, atau melakukan aktivitas anti-Rusia lainnya.
Namun, menurut RBK, Kementerian Luar Negeri menjelaskan warganya akan tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan visa elektronik, yang diperkenalkan Rusia pada Agustus.
Proses permohonan e-visa memakan waktu empat hari dan melibatkan penggunaan situs web atau aplikasi seluler khusus.
Biayanya sekitar USD52 dan memungkinkan wisatawan untuk tinggal di Rusia selama sekitar dua minggu sebagai turis, tamu, atau pengunjung bisnis.
Menurut surat kabar Kommersant, jumlah pemesanan asing di hotel-hotel Rusia meningkat sebesar 25% pada bulan pertama setelah izin masuk elektronik tersedia.
(sya)
tulis komentar anda