Ogah Perang Lawan Ukraina, Pilot Militer Rusia Kabur ke Kedubes AS di UEA
Selasa, 03 Oktober 2023 - 10:04 WIB
DUBAI - Seorang pilot militer Rusia yang sedang berlibur bersama keluarganya di Uni Emirat Arab (UEA), pergi "menyerahkan diri" ke Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS).
Alasannya, pilot itu tidak ingin ambil bagian dalam perang besar-besaran Rusia melawan Ukraina.
Saluran Telegram Spy Dossier, yang mengeklaim memiliki hubungan dengan badan intelijen Rusia, mengatakan bahwa seorang pilot dari satu skuadron garda nasional Rusia, Rosgvardia, telah mengajukan permohonan suaka ke Kedutaan Besar Amerika di Uni Emirat Arab.
Pelarian pilot itu juga dilaporkan oleh media-media Ukraina.
“Kasus pelarian baru seorang pilot Rusia telah terungkap hari ini,” bunyi posting-an Spy Dossier, yang menyebutkan nama prajurit tersebut sebagai Letnan Senior Gavrichenko dengan tanda panggilan “Gavr".
Tidak ada nama depan dari pilot yang diberikan dalam laporan tersebut.
Postingan tersebut mengatakan bahwa pilot itu bersama keluarganya berada di Dubai pada akhir September. "Setelah menikmati gurun...memutuskan untuk mengubah hidupnya secara radikal. Daripada ke bandara, dia memilih tujuan akhirnya, Kedutaan Besar Amerika," lanjut Spy Dossier, yang dilansir Newsweek, Selasa (3/10/2023).
Kedutaan Besar Amerika di UEA berada di ibu kotanya, Abu Dhabi. AS juga memiliki konsulat di Dubai.
"Prajurit Rusia itu muncul di misi tersebut dan menyatakan bahwa dia menolak untuk berperang dan menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama,” imbuh Spy Dossier.
Postingan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah sang pilot pergi dari Dubai ke Abu Dhabi.
Badan intelijen utama Rusia, FSB, sedang menyelidiki kasus tersebut dan menanyai rekan-rekan sang pilot.
Belum jelas apakah pilot tersebut pergi ke Dubai dengan tujuan membelot atau mengambil keputusan saat berada di sana. Juga tidak ada rincian apakah permohonan suaka telah diajukan.
Spy Dossier mengatakan langkah pilot tersebut terinspirasi oleh kisah temannya Letnan Anton Vasiliev, yang disebut sebagai pilot tempur yang meninggalkan Rusia selama perang dan sekarang tinggal di Los Angeles di mana dia menghabiskan waktu luangnya dengan menyelenggarakan kamp pelatihan untuk tentara Ukraina dan, diduga, berbagi informasi resmi dengan perwakilan Pentagon.
“FSB percaya bahwa Anton Vasiliev-lah yang meyakinkan Gavrichenko tentang perlunya melarikan diri,” imbuh postingan Spy Dossier.
Penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko melalui media sosial X menulis; "Pilot Rusia lainnya melarikan diri dari Rusia dan menyerahkan diri ke Kedutaan AS" dan bahwa dia ingin bekerja sama dengan dinas khusus AS."
“Ada data bahwa dinas keamanan Rusia sangat terganggu dengan hal ini dan kini mempertimbangkan untuk menutup perbatasan bagi pilot dan perwira Rusia secara umum, serta keluarga mereka,” imbuh Gerashchenko.
Pada bulan Agustus, Maxim Kuzminov, seorang pilot helikopter Mi-8 Rusia, mendarat di Ukraina setelah menghubungi intelijen militer Kyiv tentang pembelotannya dan meminta personel Rusia lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Media pemerintah Rusia, Russia 1, melaporkan bahwa badan intelijen Rusia telah mendapat perintah untuk melenyapkan Kuzminov yang menghadapi tuduhan sebagai "pengkhianat".
Alasannya, pilot itu tidak ingin ambil bagian dalam perang besar-besaran Rusia melawan Ukraina.
Saluran Telegram Spy Dossier, yang mengeklaim memiliki hubungan dengan badan intelijen Rusia, mengatakan bahwa seorang pilot dari satu skuadron garda nasional Rusia, Rosgvardia, telah mengajukan permohonan suaka ke Kedutaan Besar Amerika di Uni Emirat Arab.
Pelarian pilot itu juga dilaporkan oleh media-media Ukraina.
“Kasus pelarian baru seorang pilot Rusia telah terungkap hari ini,” bunyi posting-an Spy Dossier, yang menyebutkan nama prajurit tersebut sebagai Letnan Senior Gavrichenko dengan tanda panggilan “Gavr".
Tidak ada nama depan dari pilot yang diberikan dalam laporan tersebut.
Postingan tersebut mengatakan bahwa pilot itu bersama keluarganya berada di Dubai pada akhir September. "Setelah menikmati gurun...memutuskan untuk mengubah hidupnya secara radikal. Daripada ke bandara, dia memilih tujuan akhirnya, Kedutaan Besar Amerika," lanjut Spy Dossier, yang dilansir Newsweek, Selasa (3/10/2023).
Kedutaan Besar Amerika di UEA berada di ibu kotanya, Abu Dhabi. AS juga memiliki konsulat di Dubai.
"Prajurit Rusia itu muncul di misi tersebut dan menyatakan bahwa dia menolak untuk berperang dan menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama,” imbuh Spy Dossier.
Postingan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah sang pilot pergi dari Dubai ke Abu Dhabi.
Badan intelijen utama Rusia, FSB, sedang menyelidiki kasus tersebut dan menanyai rekan-rekan sang pilot.
Belum jelas apakah pilot tersebut pergi ke Dubai dengan tujuan membelot atau mengambil keputusan saat berada di sana. Juga tidak ada rincian apakah permohonan suaka telah diajukan.
Spy Dossier mengatakan langkah pilot tersebut terinspirasi oleh kisah temannya Letnan Anton Vasiliev, yang disebut sebagai pilot tempur yang meninggalkan Rusia selama perang dan sekarang tinggal di Los Angeles di mana dia menghabiskan waktu luangnya dengan menyelenggarakan kamp pelatihan untuk tentara Ukraina dan, diduga, berbagi informasi resmi dengan perwakilan Pentagon.
“FSB percaya bahwa Anton Vasiliev-lah yang meyakinkan Gavrichenko tentang perlunya melarikan diri,” imbuh postingan Spy Dossier.
Penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko melalui media sosial X menulis; "Pilot Rusia lainnya melarikan diri dari Rusia dan menyerahkan diri ke Kedutaan AS" dan bahwa dia ingin bekerja sama dengan dinas khusus AS."
“Ada data bahwa dinas keamanan Rusia sangat terganggu dengan hal ini dan kini mempertimbangkan untuk menutup perbatasan bagi pilot dan perwira Rusia secara umum, serta keluarga mereka,” imbuh Gerashchenko.
Pada bulan Agustus, Maxim Kuzminov, seorang pilot helikopter Mi-8 Rusia, mendarat di Ukraina setelah menghubungi intelijen militer Kyiv tentang pembelotannya dan meminta personel Rusia lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Media pemerintah Rusia, Russia 1, melaporkan bahwa badan intelijen Rusia telah mendapat perintah untuk melenyapkan Kuzminov yang menghadapi tuduhan sebagai "pengkhianat".
(mas)
tulis komentar anda