Ukraina Minta Rudal Jarak Jauh Barat untuk Serang Iran dan Suriah
Kamis, 28 September 2023 - 04:54 WIB
KIEV - Ukraina memintakepada sekutu Baratnya untuk memberikan rudal yang akan digunakan untuk menyerang pabrik drone di Rusia , Iran dan Suriah . Hal itu tertuang dalam laporan yang mengungkapkan bahwa drone kamikaze Iran yang digunakan Rusia diisi dengan komponen-komponen Eropa seperti dilaporkan oleh The Guardian.
Menurut laporan The Guardian, dokumen tersebut diserahkan kepada pemerintah G7 oleh pejabat Ukraina pada bulan Agustus lalu.
Menurut dokumen tersebut, Iran telah mendiversifikasi produksinya melalui penggunaan pabrik di Suriah yang melakukan pengiriman ke pelabuhan Novorossiysk di Rusia, namun produksi drone beralih ke Rusia, ke wilayah Tartar tengah di Alabuga, meskipun Teheran terus memasok komponennya.
Ukraina menuduh Rusia telah menggunakan drone model Shahed-131 dan Shahed-136 buatan Iran.
Menurut dokumen yang diperoleh Guardian, 52 komponen listrik yang diproduksi oleh perusahaan barat ditemukan pada drone Shahed-131 dan 57 pada model Shahed-136, yang memiliki jangkauan penerbangan 2.000 km dan kecepatan 180kmh.
“Di antara produsen tersebut terdapat perusahaan yang berkantor pusat di negara-negara koalisi sanksi: Amerika Serikat, Swiss, Belanda, Jerman, Kanada, Jepang, dan Polandia,” klaim laporan itu seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (28/9/2023).
Di antara rekomendasi yang diajukan oleh Ukraina kepada sekutu Baratnya adalah “serangan rudal terhadap pabrik produksi UAV di Iran, Suriah, serta lokasi produksi potensial di federasi Rusia”.
“Hal di atas dapat dilakukan oleh pasukan pertahanan Ukraina jika mitranya menyediakan sarana penghancuran yang diperlukan,” sambung dokumen tersebut.
Kecil kemungkinan Ukraina akan diberikan rudal jarak jauh yang diperlukan untuk operasi semacam itu, mengingat Amerika Serikat (AS) bahkan telah menyatakan keberatannya untuk memberikan Kiev rudal yang mampu mencapai sasaran di wilayah Rusia.
Dilansir dari RT, Moskow membantah menggunakan drone Iran, dan bersikeras bahwa pesawat mirip Shahed yang diluncurkannya ke sasaran militer dan infrastruktur Ukraina dirancang dan dibuat di Rusia.
Selain itu, Moskow mengklaim bahwa Ukraina telah kehilangan 83.000 tentara sejak bulan Juni dalam upayanya yang gagal untuk menembus garis pertahanan Rusia di dekat Zaporozhye dan Donetsk. Dengan meningkatnya kerugian, peluang Ukraina untuk mampu melawan pasukan asing sejauh 1.500 km sangatlah kecil.
Menurut laporan The Guardian, dokumen tersebut diserahkan kepada pemerintah G7 oleh pejabat Ukraina pada bulan Agustus lalu.
Menurut dokumen tersebut, Iran telah mendiversifikasi produksinya melalui penggunaan pabrik di Suriah yang melakukan pengiriman ke pelabuhan Novorossiysk di Rusia, namun produksi drone beralih ke Rusia, ke wilayah Tartar tengah di Alabuga, meskipun Teheran terus memasok komponennya.
Ukraina menuduh Rusia telah menggunakan drone model Shahed-131 dan Shahed-136 buatan Iran.
Menurut dokumen yang diperoleh Guardian, 52 komponen listrik yang diproduksi oleh perusahaan barat ditemukan pada drone Shahed-131 dan 57 pada model Shahed-136, yang memiliki jangkauan penerbangan 2.000 km dan kecepatan 180kmh.
“Di antara produsen tersebut terdapat perusahaan yang berkantor pusat di negara-negara koalisi sanksi: Amerika Serikat, Swiss, Belanda, Jerman, Kanada, Jepang, dan Polandia,” klaim laporan itu seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (28/9/2023).
Di antara rekomendasi yang diajukan oleh Ukraina kepada sekutu Baratnya adalah “serangan rudal terhadap pabrik produksi UAV di Iran, Suriah, serta lokasi produksi potensial di federasi Rusia”.
Baca Juga
“Hal di atas dapat dilakukan oleh pasukan pertahanan Ukraina jika mitranya menyediakan sarana penghancuran yang diperlukan,” sambung dokumen tersebut.
Kecil kemungkinan Ukraina akan diberikan rudal jarak jauh yang diperlukan untuk operasi semacam itu, mengingat Amerika Serikat (AS) bahkan telah menyatakan keberatannya untuk memberikan Kiev rudal yang mampu mencapai sasaran di wilayah Rusia.
Dilansir dari RT, Moskow membantah menggunakan drone Iran, dan bersikeras bahwa pesawat mirip Shahed yang diluncurkannya ke sasaran militer dan infrastruktur Ukraina dirancang dan dibuat di Rusia.
Selain itu, Moskow mengklaim bahwa Ukraina telah kehilangan 83.000 tentara sejak bulan Juni dalam upayanya yang gagal untuk menembus garis pertahanan Rusia di dekat Zaporozhye dan Donetsk. Dengan meningkatnya kerugian, peluang Ukraina untuk mampu melawan pasukan asing sejauh 1.500 km sangatlah kecil.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda