4 Sistem Militer Rusia yang Paling Mematikan, dari Drone Lancet hingga Ranjau Darat
Minggu, 24 September 2023 - 23:23 WIB
Ka-52 telah menjadi duri di pihak Ukraina selama serangan balasannya, dan Kementerian Pertahanan Inggris menyebutnya sebagai "salah satu sistem senjata paling penting" dalam operasinya di sekitar Oblast Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
Mereka dianggap telah menghancurkan kendaraan tempur infanteri seperti kendaraan tempur Bradley buatan AS dan tank seperti Leopard 2 Jerman.
Namun armada Ka-52 Rusia telah sangat berkurang selama perang, karena sistem pertahanan udara Ukraina, termasuk sistem penyengat Amerika, telah terbukti sangat efektif dalam memerangi pesawat tersebut, Forbes melaporkan.
Foto/Reuters
Serangan balasan Ukraina juga terhambat oleh padatnya ladang ranjau Rusia, yang memaksa beberapa pasukan Ukraina meninggalkan kendaraan lapis baja Barat mereka dan bergerak maju perlahan dengan berjalan kaki.
"Luasnya ladang ranjau Rusia telah menjadikan Ukraina sebagai negara dengan ranjau paling banyak di dunia, dengan beberapa tentara menggali lima ranjau untuk setiap meter persegi di wilayah tertentu," kata Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina.
Danilov mengatakan jumlah ranjau Rusia "gila" dan menekankan pentingnya upaya Ukraina untuk menyelamatkan tentara garis depannya.
“Tugas utama kami adalah menyelamatkan nyawa rakyat kami di garis depan. Kami harus memahami bahwa musuh telah mempersiapkan diri menghadapi peristiwa ini dengan sangat baik, dengan sejumlah besar wilayah yang ditambang,” katanya, menurut laporan oleh CNN.
Mereka dianggap telah menghancurkan kendaraan tempur infanteri seperti kendaraan tempur Bradley buatan AS dan tank seperti Leopard 2 Jerman.
Namun armada Ka-52 Rusia telah sangat berkurang selama perang, karena sistem pertahanan udara Ukraina, termasuk sistem penyengat Amerika, telah terbukti sangat efektif dalam memerangi pesawat tersebut, Forbes melaporkan.
Baca Juga
2. Ladang Ranjau yang Mematikan
Foto/Reuters
Serangan balasan Ukraina juga terhambat oleh padatnya ladang ranjau Rusia, yang memaksa beberapa pasukan Ukraina meninggalkan kendaraan lapis baja Barat mereka dan bergerak maju perlahan dengan berjalan kaki.
"Luasnya ladang ranjau Rusia telah menjadikan Ukraina sebagai negara dengan ranjau paling banyak di dunia, dengan beberapa tentara menggali lima ranjau untuk setiap meter persegi di wilayah tertentu," kata Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina.
Danilov mengatakan jumlah ranjau Rusia "gila" dan menekankan pentingnya upaya Ukraina untuk menyelamatkan tentara garis depannya.
“Tugas utama kami adalah menyelamatkan nyawa rakyat kami di garis depan. Kami harus memahami bahwa musuh telah mempersiapkan diri menghadapi peristiwa ini dengan sangat baik, dengan sejumlah besar wilayah yang ditambang,” katanya, menurut laporan oleh CNN.
Lihat Juga :
tulis komentar anda