Ukraina Tekan AS Kirim Rudal Canggih ATACMS untuk Lawan Rusia
Rabu, 09 Agustus 2023 - 17:02 WIB
Ukraina diketahui telah menerima dua sistem pertahanan udara Patriot, yang dipercaya telah mampu mencegat rudal hipersonik Kinzhal Rusia.
ATACMS memiliki jangkauan yang sedikit lebih panjang daripada Storm Shadow, meskipun ada beberapa perdebatan di antara para ahli tentang jangkauan sebenarnya dari rudal jelajah yang diluncurkan dari udara tersebut.
Pada pertengahan Juli, Prancis juga menjanjikan misil SCALP, meningkatkan jumlah serangan jarak jauh yang dapat dilakukan Ukraina.
Meskipun Oksana Markarova, Duta Besar Ukraina di Washington D.C., mengindikasikan pada pertengahan Juni bahwa AS telah "mengubah nadanya" pada ATACMS, belum ada keputusan yang dibuat.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan kepada Newsweek pada Selasa lalu bahwa Departemen Pertahanan AS tidak memiliki hal baru untuk dibagikan mengenai ATACMS saat ini.
Panglima Militer AS Jenderal Mark Milley mengatakan kepada situs web Defense One pada bulan Maret; "AS memiliki ATACMS yang relatif sedikit, kami juga harus memastikan bahwa kami juga memelihara persediaan amunisi kami sendiri.”
Ukraina telah berulang kali meminta lebih banyak platform pertahanan udara, dan Presiden Volodymyr Zelensky mengulangi permintaannya untuk senjata modern yang diperlukan, termasuk rudal jarak jauh dalam sebuah pidato pada akhir Juli.
“Kami membutuhkan ATACMS, dan kami sedang menunggu keputusan terkait. Kami membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara,” kata Kepala Kantor kepresidenan Zelensky, Andriy Yermak.
"AS harus melisensikan ekspor ulang ATACMS ke Ukraina yang dipegang oleh sekutu Eropa dan mengisi ulang sekutu yang sama," tulis Edward Hunter Christie, mantan pejabat NATO, di media sosial.
"Tidak dapat menyngkalanya atas dasar 'manajemen eskalasi' dengan Ukraina mendapatkan Storm Shadow sejak Mei," imbuh dia.
ATACMS memiliki jangkauan yang sedikit lebih panjang daripada Storm Shadow, meskipun ada beberapa perdebatan di antara para ahli tentang jangkauan sebenarnya dari rudal jelajah yang diluncurkan dari udara tersebut.
Pada pertengahan Juli, Prancis juga menjanjikan misil SCALP, meningkatkan jumlah serangan jarak jauh yang dapat dilakukan Ukraina.
Meskipun Oksana Markarova, Duta Besar Ukraina di Washington D.C., mengindikasikan pada pertengahan Juni bahwa AS telah "mengubah nadanya" pada ATACMS, belum ada keputusan yang dibuat.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan kepada Newsweek pada Selasa lalu bahwa Departemen Pertahanan AS tidak memiliki hal baru untuk dibagikan mengenai ATACMS saat ini.
Panglima Militer AS Jenderal Mark Milley mengatakan kepada situs web Defense One pada bulan Maret; "AS memiliki ATACMS yang relatif sedikit, kami juga harus memastikan bahwa kami juga memelihara persediaan amunisi kami sendiri.”
Ukraina telah berulang kali meminta lebih banyak platform pertahanan udara, dan Presiden Volodymyr Zelensky mengulangi permintaannya untuk senjata modern yang diperlukan, termasuk rudal jarak jauh dalam sebuah pidato pada akhir Juli.
“Kami membutuhkan ATACMS, dan kami sedang menunggu keputusan terkait. Kami membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara,” kata Kepala Kantor kepresidenan Zelensky, Andriy Yermak.
"AS harus melisensikan ekspor ulang ATACMS ke Ukraina yang dipegang oleh sekutu Eropa dan mengisi ulang sekutu yang sama," tulis Edward Hunter Christie, mantan pejabat NATO, di media sosial.
"Tidak dapat menyngkalanya atas dasar 'manajemen eskalasi' dengan Ukraina mendapatkan Storm Shadow sejak Mei," imbuh dia.
tulis komentar anda