Rusia Sebut Syarat Penarikan Senjata Nuklir dari Belarusia
Selasa, 01 Agustus 2023 - 05:15 WIB
MOSKOW - Rusia dapat mempertimbangkan penarikan senjata nuklir taktisnya dari Belarusia jika Amerika Serikat (AS) dan NATO mengakhiri kebijakan bermusuhan mereka terhadap Moskow dan Minsk.
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menjelaskan hal itu dalam wawancara dengan RIA Novosti yang diterbitkan pada Senin (31/7/2023).
Aleksey Polishchuk, yang bertanggung jawab atas departemen yang menangani hubungan dengan Belarusia, Moldova, dan Ukraina, menggambarkan keputusan Rusia menempatkan senjata nuklir di Belarusia sebagai tindakan yang diperlukan untuk menopang keamanan keduanya, Moskow dan Minsk.
Polishchuk mengatakan, “Rusia mengirim senjata nuklir ke Belarusia sebagai tanggapan atas kebijakan nuklir destabilisasi selama bertahun-tahun oleh NATO dan Washington, serta perubahan mendasar yang baru-baru ini terjadi di bidang utama keamanan Eropa."
“Namun, senjata itu berpotensi ditarik jika AS dan NATO membalikkan arah destruktif mereka dan menghapus persenjataan nuklir Amerika dari Eropa dan membongkar infrastrukturnya,” ungkap Polishchuk.
Keputusan menempatkan senjata nuklir di Belarusia diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir Maret.
Putin mengatakan langkah itu sebagai tanggapan atas rencana Inggris untuk memberi Ukraina amunisi depleted uranium, tindakan yang dikecam Moskow sebagai sembrono dan tidak bertanggung jawab.
Putin juga mengatakan, infrastruktur yang diperlukan akan siap pada awal Juli. Dia berjanji Moskow akan tetap mengendalikan senjata itu dan mencatat tindakan Moskow tidak jauh berbeda dari tindakan AS.
Senjata nuklir taktis Amerika saat ini ditempatkan di lima negara NATO Eropa yakni Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Pada bulan-bulan menjelang pengumuman Putin, Minsk berulang kali meminta Rusia menempatkan senjata nuklir di wilayahnya.
Minsk mengutip kebijakan Barat yang agresif terhadap Belarusia dan anggapan ancaman yang ditimbulkan senjata nuklir AS di Eropa.
Pada pertengahan Juni, Putin mengatakan hulu ledak nuklir pertama Rusia telah tiba di Belarusia, pernyataan yang kemudian dikonfirmasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang mengatakan senjata tersebut telah dipindahkan dengan cara yang akan menyembunyikan pergerakan mereka dari Barat.
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menjelaskan hal itu dalam wawancara dengan RIA Novosti yang diterbitkan pada Senin (31/7/2023).
Aleksey Polishchuk, yang bertanggung jawab atas departemen yang menangani hubungan dengan Belarusia, Moldova, dan Ukraina, menggambarkan keputusan Rusia menempatkan senjata nuklir di Belarusia sebagai tindakan yang diperlukan untuk menopang keamanan keduanya, Moskow dan Minsk.
Polishchuk mengatakan, “Rusia mengirim senjata nuklir ke Belarusia sebagai tanggapan atas kebijakan nuklir destabilisasi selama bertahun-tahun oleh NATO dan Washington, serta perubahan mendasar yang baru-baru ini terjadi di bidang utama keamanan Eropa."
“Namun, senjata itu berpotensi ditarik jika AS dan NATO membalikkan arah destruktif mereka dan menghapus persenjataan nuklir Amerika dari Eropa dan membongkar infrastrukturnya,” ungkap Polishchuk.
Keputusan menempatkan senjata nuklir di Belarusia diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir Maret.
Putin mengatakan langkah itu sebagai tanggapan atas rencana Inggris untuk memberi Ukraina amunisi depleted uranium, tindakan yang dikecam Moskow sebagai sembrono dan tidak bertanggung jawab.
Putin juga mengatakan, infrastruktur yang diperlukan akan siap pada awal Juli. Dia berjanji Moskow akan tetap mengendalikan senjata itu dan mencatat tindakan Moskow tidak jauh berbeda dari tindakan AS.
Senjata nuklir taktis Amerika saat ini ditempatkan di lima negara NATO Eropa yakni Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Pada bulan-bulan menjelang pengumuman Putin, Minsk berulang kali meminta Rusia menempatkan senjata nuklir di wilayahnya.
Minsk mengutip kebijakan Barat yang agresif terhadap Belarusia dan anggapan ancaman yang ditimbulkan senjata nuklir AS di Eropa.
Pada pertengahan Juni, Putin mengatakan hulu ledak nuklir pertama Rusia telah tiba di Belarusia, pernyataan yang kemudian dikonfirmasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang mengatakan senjata tersebut telah dipindahkan dengan cara yang akan menyembunyikan pergerakan mereka dari Barat.
(sya)
tulis komentar anda