5 Ketakutan Uni Eropa dengan Kekuatan Wagner di Belarusia, Nomor 3 Kekhawatiran Invasi Makin Nyata
Sabtu, 01 Juli 2023 - 20:03 WIB
Foto/Reuters
Pejuang Wagner yang pindah ke Belarusia setelah pemberontakan mereka yang gagal di Rusia dapat menggunakan migran dari Afrika dan tempat lain di mana kelompok paramiliter beroperasi untuk mengacaukan Eropa tengah dan timur.
Polandia dan negara Eropa Timur lainnya takut terulangnya tahun 2021, ketika Uni Eropa menuduh Lukashenko melakukan perang hibrida dengan memikat puluhan ribu migran dengan penerbangan langsung dari negara-negara seperti Irak dan memfasilitasi upaya mereka untuk menyeberang perbatasan ke blok tersebut.
Pejabat UE pada saat itu mengatakan lonjakan migrasi telah didalangi oleh Lukashenko sebagai pembalasan atas dukungan barat untuk oposisi Belarusia di pengasingan dan sanksi yang dijatuhkan pada Minsk.
Untuk menghentikan para migran, Polandia membangun pagar baru di sepanjang bagian perbatasannya dengan Belarusia, yang oleh Warsawa disebut sebagai tembok pelindung.
Foto/Reuters
Polandia dan negara-negara Baltik telah mengumumkan bahwa mereka akan memperkuat pasukan perbatasan mereka setelah panglima perang Wagner Yevgeny Prigozhin berada di Belarusia.
Kepindahan Prigozhin ke Belarusia menambah elemen ketidakstabilan yang tidak terduga dan kemungkinan ancaman keamanan bagi negara-negara tetangga. Ini akan menjadi perhatian khusus karena pasukannya, kebanyakan penjahat kelas kakap yang direkrut dari penjara Rusia, terlibat dalam perdagangan manusia dan kegiatan kriminal lainnya.
Negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarusia meminta lebih banyak solidaritas dari blok dan NATO atas kehadiran "pembunuh berantai" dari kelompok tentara bayaran Wagner.
Pejuang Wagner yang pindah ke Belarusia setelah pemberontakan mereka yang gagal di Rusia dapat menggunakan migran dari Afrika dan tempat lain di mana kelompok paramiliter beroperasi untuk mengacaukan Eropa tengah dan timur.
Polandia dan negara Eropa Timur lainnya takut terulangnya tahun 2021, ketika Uni Eropa menuduh Lukashenko melakukan perang hibrida dengan memikat puluhan ribu migran dengan penerbangan langsung dari negara-negara seperti Irak dan memfasilitasi upaya mereka untuk menyeberang perbatasan ke blok tersebut.
Pejabat UE pada saat itu mengatakan lonjakan migrasi telah didalangi oleh Lukashenko sebagai pembalasan atas dukungan barat untuk oposisi Belarusia di pengasingan dan sanksi yang dijatuhkan pada Minsk.
Untuk menghentikan para migran, Polandia membangun pagar baru di sepanjang bagian perbatasannya dengan Belarusia, yang oleh Warsawa disebut sebagai tembok pelindung.
3. Invasi Wagner ke Eropa
Foto/Reuters
Polandia dan negara-negara Baltik telah mengumumkan bahwa mereka akan memperkuat pasukan perbatasan mereka setelah panglima perang Wagner Yevgeny Prigozhin berada di Belarusia.
Kepindahan Prigozhin ke Belarusia menambah elemen ketidakstabilan yang tidak terduga dan kemungkinan ancaman keamanan bagi negara-negara tetangga. Ini akan menjadi perhatian khusus karena pasukannya, kebanyakan penjahat kelas kakap yang direkrut dari penjara Rusia, terlibat dalam perdagangan manusia dan kegiatan kriminal lainnya.
Negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarusia meminta lebih banyak solidaritas dari blok dan NATO atas kehadiran "pembunuh berantai" dari kelompok tentara bayaran Wagner.
Lihat Juga :
tulis komentar anda