Ingin Gabung NATO, Swedia Waswas Diserang Rusia
Senin, 19 Juni 2023 - 07:39 WIB
STOCKHOLM - Swedia merasa waswas akan menjadi target serangan Rusia berikutnya setelah Stockholm berupaya bergabung dengan NATO.
Sebuah laporan Komite Pertahanan Parlemen di Stockholm mengatakan serangan militer Moskow terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan. Laporan itu telah disiarkan lembaga penyiaran publik setempat, SVT, pada hari Minggu.
Stockholm berjuang keras untuk meningkatkan pertahanannya dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Sejauh ini dua anggota aliansi; Turki dan Hongaria, belum meratifikasi aplikasi dari negara Skandinavia tersebut.
Laporan Komite Pertahanan Parlemen, yang akan diterbitkan pada hari Senin (19/6/2023), mengatakan bahwa meskipun pasukan darat Rusia "diikat" di Ukraina, jenis serangan militer lainnya terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan.
“Rusia juga semakin menurunkan ambang batas untuk penggunaan kekuatan militer dan menunjukkan selera risiko politik dan militer yang tinggi. Kemampuan Rusia untuk melakukan operasi dengan Angkatan Udara, Angkatan Laut, senjata jarak jauh atau senjata nuklir terhadap Swedia tetap utuh,” imbuh siaran SVT, mengutip laporan tersebut.
Ketua komite Pertahanan Parlemen tidak segera menjawab permintaan komentar dari media.
Menurut SVT, laporan komite itu menguraikan doktrin pertahanan baru untuk Swedia, berdasarkan keanggotaan di NATO daripada doktrin mereka sebelumnya yang mengandalkan kerja sama dengan sesama negara Nordik dan Uni Eropa.
Seperti kebanyakan negara Barat, Swedia mengurangi pertahanannya setelah berakhirnya Perang Dingin tetapi telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dan akan memenuhi ambang batas NATO sebesar 2 persen PDB pada tahun 2026.
Sebuah laporan Komite Pertahanan Parlemen di Stockholm mengatakan serangan militer Moskow terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan. Laporan itu telah disiarkan lembaga penyiaran publik setempat, SVT, pada hari Minggu.
Stockholm berjuang keras untuk meningkatkan pertahanannya dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Sejauh ini dua anggota aliansi; Turki dan Hongaria, belum meratifikasi aplikasi dari negara Skandinavia tersebut.
Laporan Komite Pertahanan Parlemen, yang akan diterbitkan pada hari Senin (19/6/2023), mengatakan bahwa meskipun pasukan darat Rusia "diikat" di Ukraina, jenis serangan militer lainnya terhadap Swedia tidak dapat dikesampingkan.
“Rusia juga semakin menurunkan ambang batas untuk penggunaan kekuatan militer dan menunjukkan selera risiko politik dan militer yang tinggi. Kemampuan Rusia untuk melakukan operasi dengan Angkatan Udara, Angkatan Laut, senjata jarak jauh atau senjata nuklir terhadap Swedia tetap utuh,” imbuh siaran SVT, mengutip laporan tersebut.
Ketua komite Pertahanan Parlemen tidak segera menjawab permintaan komentar dari media.
Menurut SVT, laporan komite itu menguraikan doktrin pertahanan baru untuk Swedia, berdasarkan keanggotaan di NATO daripada doktrin mereka sebelumnya yang mengandalkan kerja sama dengan sesama negara Nordik dan Uni Eropa.
Seperti kebanyakan negara Barat, Swedia mengurangi pertahanannya setelah berakhirnya Perang Dingin tetapi telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dan akan memenuhi ambang batas NATO sebesar 2 persen PDB pada tahun 2026.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda