5 Ketangguhan Tentara Perempuan Ukraina, Nomor 3 Memilih Mati daripada Ditangkap
Sabtu, 27 Mei 2023 - 09:48 WIB
Para wanita mengungkapkan mereka menghindari penangkapan dengan segala cara. Bahkan, mereka memilih untuk mati daripada ditangkap.
4. Mendukung Veteran Perang
Gerakan Veteran Wanita Ukraina, organisasi tentara wanita terbesar Ukraina, memberikan dukungan bagi para veteran perang. “Kami menyiapkan gerakan kami untuk membela hak-hak tentara wanita dan veteran,” kata Kateryna Priymak, wakil kepala Gerakan Veteran Wanita Ukraina, dilansir Radio Free Europe. Dia mengungkapkan, invasi besar-besaran Rusia memaksa para tentara perempuan untuk fokus pada dukungan efisien yang maksimal.
5. Setara dengan Tentara Lelaki
Foto/Reuters
Oksana Hryhoryeva, penasihat gender untuk komandan Angkatan Darat Militer Ukraina, menuturkan, sejak awal invasi skala penuh Rusia, dia hanya menerima laporan tentang dua kasus pelecehan atau diskriminasi gender. Tapi dia mengklaim ini adalah cerminan akurat dari kenyataan.
"Tidak ada pelecehan di garis depan," kata Hryhoryeva. Dia mengungkapkan, tentara perempuan memiliki kesetaraan dengan prajurit lelaki.
Namun demikian, penanganan konsekuensi kekerasan seksual Rusia di daerah yang direbut kembali oleh Ukraina adalah merehabilitasi tentara dengan gangguan stres pasca-trauma, termasuk mereka yang telah menjadi tawanan Rusia, dan mendukung keluarga tentara yang terbunuh. dalam perang.
4. Mendukung Veteran Perang
Gerakan Veteran Wanita Ukraina, organisasi tentara wanita terbesar Ukraina, memberikan dukungan bagi para veteran perang. “Kami menyiapkan gerakan kami untuk membela hak-hak tentara wanita dan veteran,” kata Kateryna Priymak, wakil kepala Gerakan Veteran Wanita Ukraina, dilansir Radio Free Europe. Dia mengungkapkan, invasi besar-besaran Rusia memaksa para tentara perempuan untuk fokus pada dukungan efisien yang maksimal.
5. Setara dengan Tentara Lelaki
Foto/Reuters
Oksana Hryhoryeva, penasihat gender untuk komandan Angkatan Darat Militer Ukraina, menuturkan, sejak awal invasi skala penuh Rusia, dia hanya menerima laporan tentang dua kasus pelecehan atau diskriminasi gender. Tapi dia mengklaim ini adalah cerminan akurat dari kenyataan.
"Tidak ada pelecehan di garis depan," kata Hryhoryeva. Dia mengungkapkan, tentara perempuan memiliki kesetaraan dengan prajurit lelaki.
Namun demikian, penanganan konsekuensi kekerasan seksual Rusia di daerah yang direbut kembali oleh Ukraina adalah merehabilitasi tentara dengan gangguan stres pasca-trauma, termasuk mereka yang telah menjadi tawanan Rusia, dan mendukung keluarga tentara yang terbunuh. dalam perang.
tulis komentar anda