Rusia Standardisasi Produk Halal, Ini Tujuan Utamanya
Jum'at, 19 Mei 2023 - 23:01 WIB
MOSKOW - Regulator kualitas makanan Rusia Roskachestvo telah mengakreditasi satu badan untuk melakukan sertifikasi domestik produk halal.
Langkah tersebut diungkapkan kepala pengawas regulator kualitas makanan Maxim Protasov pada Kamis (18/5/2023).
Organisasi baru, yang disebut Roskachestvo-Halal, akan memulai sertifikasi pasar pada Mei dan diharapkan hingga 100 perusahaan akan mengajukan label halal pada akhir tahun.
Protasov menambahkan, pabrik kembang gula terbesar di Rusia, serta perusahaan industri minyak dan lemak, telah mengajukan aplikasi untuk produk mereka.
Rusia juga berencana menerapkan sertifikasi halal di sektor jasa, termasuk katering, pariwisata, industri perhotelan, layanan keuangan dan medis.
Sertifikasi di bidang ini akan meletakkan dasar untuk peningkatan kualitas produk dan layanan halal di Rusia, dan akan meningkatkan kepercayaan konsumen baik domestik maupun internasional, menurut Protasov.
Pada tahun-tahun sebelumnya, banyak perusahaan Rusia menjalani sertifikasi sukarela untuk mulai memproduksi makanan berlabel halal.
Produk halal semakin populer di Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak produsen lokal telah beralih ke pembuatan makanan sesuai dengan standar Muslim dengan menekankan makanan tersebut tidak mengandung antibiotik dan kedelai.
Pengawas hewan Rusia Rosselhoznadzor memperkirakan pangsa produk halal di pasar makanan Rusia pada 2022 adalah sekitar 10%.
Produk halal menyumbang 35% dari ekspor daging global. Arab Saudi adalah pasar penjualan terbesar di dunia, membeli daging halal rata-rata senilai USD1,2 miliar per tahun, menurut Rosselhoznadzor.
Pada Februari, pemerintah Rusia mengadopsi standar halal nasional pertama dalam upaya meningkatkan ekspor makanan ke negara-negara Muslim.
Selama tiga tahun terakhir, Rusia telah berhasil menggandakan pasokan produk yang memenuhi standar halal, ungkap Protasov sebelumnya.
Pada tahun 2021, Rusia mengekspor produk halal senilai USD180 juta ke Teluk Persia, dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menjadi importir terbesar.
Rusia berusaha meningkatkan ekspor produk halalnya ke negara-negara Muslim menjadi USD400 juta pada tahun 2024 dan menjadi USD700 juta pada tahun 2030, menurut Protasov.
Langkah tersebut diungkapkan kepala pengawas regulator kualitas makanan Maxim Protasov pada Kamis (18/5/2023).
Organisasi baru, yang disebut Roskachestvo-Halal, akan memulai sertifikasi pasar pada Mei dan diharapkan hingga 100 perusahaan akan mengajukan label halal pada akhir tahun.
Protasov menambahkan, pabrik kembang gula terbesar di Rusia, serta perusahaan industri minyak dan lemak, telah mengajukan aplikasi untuk produk mereka.
Rusia juga berencana menerapkan sertifikasi halal di sektor jasa, termasuk katering, pariwisata, industri perhotelan, layanan keuangan dan medis.
Sertifikasi di bidang ini akan meletakkan dasar untuk peningkatan kualitas produk dan layanan halal di Rusia, dan akan meningkatkan kepercayaan konsumen baik domestik maupun internasional, menurut Protasov.
Pada tahun-tahun sebelumnya, banyak perusahaan Rusia menjalani sertifikasi sukarela untuk mulai memproduksi makanan berlabel halal.
Produk halal semakin populer di Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak produsen lokal telah beralih ke pembuatan makanan sesuai dengan standar Muslim dengan menekankan makanan tersebut tidak mengandung antibiotik dan kedelai.
Pengawas hewan Rusia Rosselhoznadzor memperkirakan pangsa produk halal di pasar makanan Rusia pada 2022 adalah sekitar 10%.
Produk halal menyumbang 35% dari ekspor daging global. Arab Saudi adalah pasar penjualan terbesar di dunia, membeli daging halal rata-rata senilai USD1,2 miliar per tahun, menurut Rosselhoznadzor.
Pada Februari, pemerintah Rusia mengadopsi standar halal nasional pertama dalam upaya meningkatkan ekspor makanan ke negara-negara Muslim.
Selama tiga tahun terakhir, Rusia telah berhasil menggandakan pasokan produk yang memenuhi standar halal, ungkap Protasov sebelumnya.
Pada tahun 2021, Rusia mengekspor produk halal senilai USD180 juta ke Teluk Persia, dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menjadi importir terbesar.
Rusia berusaha meningkatkan ekspor produk halalnya ke negara-negara Muslim menjadi USD400 juta pada tahun 2024 dan menjadi USD700 juta pada tahun 2030, menurut Protasov.
(sya)
tulis komentar anda