Dipecat dari Fox News, Carlson: Mereka yang Berkuasa dengan Paksa Bunuh Debat
Kamis, 27 April 2023 - 21:01 WIB
Carlson menahan diri untuk tidak secara khusus menyebutkan kepergiannya dari Fox News, meskipun referensi tersebut dengan jelas menyinggung situasi tersebut.
Klip video hari Rabu, sepatutnya, mirip dengan monolog yang dia sampaikan di acaranya yang sudah tidak ada lagi "Tucker Carlson Tonight."
Carlson berkata "topik besar" seperti perang, kekuatan perusahaan, dan kebebasan sipil hampir tidak mendapat perhatian di media.
"Debat seperti itu tidak diizinkan di media Amerika," ujar Carlson.
"Baik partai politik dan donor mereka, telah mencapai konsensus tentang apa yang menguntungkan mereka. Dan mereka secara aktif berkolusi untuk menutup pembicaraan tentang hal itu. Tiba-tiba Amerika Serikat terlihat seperti negara satu partai," tegas dia.
Namun, tambah Carlson, momen saat ini terlalu konyol untuk dilanjutkan. "Dan, jadi, itu tidak akan terjadi," papar dia.
Carlson juga mengatakan tidak banyak tempat tersisa di mana orang Amerika mengatakan "hal yang benar". Tapi ada beberapa, menurut dia, dan itu sudah cukup.
Sejak laporan pemecatan Carlson menunjukkan keputusan tegas itu diambil oleh Rupert Murdoch, yang menjabat sebagai ketua perusahaan media, setelah dia berkonsultasi terlebih dahulu dengan para anggota dewan.
Nicholas Waddy, analis politik dan profesor sejarah di SUNY Alfred, sebelumnya mengatakan kepada Sputnik bahwa kepergian mantan pembawa acara itu kemungkinan akan menandakan akhir dari media oposisi karena Fox News bertransisi menjadi "kuburan raksasa media konservatif."
Klip video hari Rabu, sepatutnya, mirip dengan monolog yang dia sampaikan di acaranya yang sudah tidak ada lagi "Tucker Carlson Tonight."
Carlson berkata "topik besar" seperti perang, kekuatan perusahaan, dan kebebasan sipil hampir tidak mendapat perhatian di media.
"Debat seperti itu tidak diizinkan di media Amerika," ujar Carlson.
"Baik partai politik dan donor mereka, telah mencapai konsensus tentang apa yang menguntungkan mereka. Dan mereka secara aktif berkolusi untuk menutup pembicaraan tentang hal itu. Tiba-tiba Amerika Serikat terlihat seperti negara satu partai," tegas dia.
Namun, tambah Carlson, momen saat ini terlalu konyol untuk dilanjutkan. "Dan, jadi, itu tidak akan terjadi," papar dia.
Carlson juga mengatakan tidak banyak tempat tersisa di mana orang Amerika mengatakan "hal yang benar". Tapi ada beberapa, menurut dia, dan itu sudah cukup.
Sejak laporan pemecatan Carlson menunjukkan keputusan tegas itu diambil oleh Rupert Murdoch, yang menjabat sebagai ketua perusahaan media, setelah dia berkonsultasi terlebih dahulu dengan para anggota dewan.
Nicholas Waddy, analis politik dan profesor sejarah di SUNY Alfred, sebelumnya mengatakan kepada Sputnik bahwa kepergian mantan pembawa acara itu kemungkinan akan menandakan akhir dari media oposisi karena Fox News bertransisi menjadi "kuburan raksasa media konservatif."
(sya)
tulis komentar anda