Cegah Invasi Rusia, Biden Ancam Putin dengan Sabotase Nord Stream
Selasa, 11 April 2023 - 16:54 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) bermaksud menggunakan ancaman meledakkan pipa Nord Stream untuk mencegah Rusia menyerang Ukraina . Hal itu diungkapkan jurnalis investigasi pemenang Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh.
Dalam paparan yang dipublikasikan secara online pada bulan Februari, Hersh mengklaim bahwa AS mengatur pemboman pipa di Laut Baltik pada September 2022 yang dibangun untuk mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman.
Berbicara kepada majalah online Jerman Tichys Einblick pada hari Senin, jurnalis tersebut mengatakan Presiden Joe Biden awalnya memandang ancaman sabotase sebagai pencegahan.
Hersh mengklaim bahwa rencana serangan berpotensi dimulai menjelang akhir 2021, ketika AS menuduh Moskow membangun militer di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
“Idenya adalah menemukan sesuatu yang luar biasa yang dapat digunakan presiden, seperti bujukan atau ancaman, untuk meyakinkan Putin agar tidak menyerang [Ukraina],” terang Hersh.
“Di atas segalanya, itu adalah ancaman. Saya tidak berpikir administrasi ini sangat baik dalam persuasi. Mereka beroperasi lebih seperti, 'Anda bersama kami atau Anda melawan kami,'” tambah jurnalis itu.
“Idenya adalah untuk memberi tahu Putin: ‘Kami akan meledakkan pipa jika Anda melintasi perbatasan Ukraina,’” ujarnya seperti dikutip dari RT, Selasa (11/4/2023).
Dua minggu sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya pada Februari 2022, Biden berjanji bahwa AS akan mengakhiri Nord Stream jika pasukan Rusia memasuki Ukraina. Washington dan sekutunya sejak itu memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow dan telah memasok senjata berat ke Kiev, termasuk tank dan artileri.
Dalam paparan yang dipublikasikan secara online pada bulan Februari, Hersh mengklaim bahwa AS mengatur pemboman pipa di Laut Baltik pada September 2022 yang dibangun untuk mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman.
Berbicara kepada majalah online Jerman Tichys Einblick pada hari Senin, jurnalis tersebut mengatakan Presiden Joe Biden awalnya memandang ancaman sabotase sebagai pencegahan.
Hersh mengklaim bahwa rencana serangan berpotensi dimulai menjelang akhir 2021, ketika AS menuduh Moskow membangun militer di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
“Idenya adalah menemukan sesuatu yang luar biasa yang dapat digunakan presiden, seperti bujukan atau ancaman, untuk meyakinkan Putin agar tidak menyerang [Ukraina],” terang Hersh.
“Di atas segalanya, itu adalah ancaman. Saya tidak berpikir administrasi ini sangat baik dalam persuasi. Mereka beroperasi lebih seperti, 'Anda bersama kami atau Anda melawan kami,'” tambah jurnalis itu.
“Idenya adalah untuk memberi tahu Putin: ‘Kami akan meledakkan pipa jika Anda melintasi perbatasan Ukraina,’” ujarnya seperti dikutip dari RT, Selasa (11/4/2023).
Dua minggu sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya pada Februari 2022, Biden berjanji bahwa AS akan mengakhiri Nord Stream jika pasukan Rusia memasuki Ukraina. Washington dan sekutunya sejak itu memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow dan telah memasok senjata berat ke Kiev, termasuk tank dan artileri.
tulis komentar anda