Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Kacau, Biden Salahkan Trump
Jum'at, 07 April 2023 - 09:30 WIB
Pada 26 Agustus, serangan di bandara oleh dua pelaku bom bunuh diri menewaskan 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS.
AS melakukan serangan pesawat tak berawak di Kabul beberapa hari kemudian, mengatakan telah menargetkan seorang pembom bunuh diri, hanya untuk mengakui bahwa rudal tersebut telah menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak.
Pasukan Inggris juga terlibat dalam penarikan itu, yang menurut Menteri Pertahanan Ben Wallace pada saat itu telah menempatkan Inggris "dalam posisi yang sangat sulit".
Pada hari Kamis, juru bicara keamanan nasional Presiden Biden, John Kirby, menyalahkan kekacauan pada operasi di Afghanistan yang diwarisi dari pemerintahan Trump.
Laporan tersebut mengacu pada pengabaian - dan dalam beberapa kasus degradasi yang disengaja oleh administrasi Trump.
Kirby mengatakan frasa itu mengacu pada perjanjian yang telah dicapai mantan presiden AS itu dengan pemberontak setahun sebelumnya di Qatar untuk mengakhiri perang, serta penarikan pasukan AS selama masa jabatan Trump, pembebasan ribuan tahanan Taliban dan pengosongan keluar dari program visa yang digunakan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan.
"Peralihan itu penting," kata Mr Kirby, saat dia mempresentasikan ringkasan laporannya.
"Itulah pelajaran pertama yang dipelajari di sini. Dan administrasi yang akan datang tidak mampu memberikan banyak hal," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/4/2023).
Tetapi laporan itu menyalahkan pemerintah dan militer Afghanistan atas penundaan ini, bersama dengan penilaian komunitas militer dan intelijen AS.
AS melakukan serangan pesawat tak berawak di Kabul beberapa hari kemudian, mengatakan telah menargetkan seorang pembom bunuh diri, hanya untuk mengakui bahwa rudal tersebut telah menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak.
Pasukan Inggris juga terlibat dalam penarikan itu, yang menurut Menteri Pertahanan Ben Wallace pada saat itu telah menempatkan Inggris "dalam posisi yang sangat sulit".
Pada hari Kamis, juru bicara keamanan nasional Presiden Biden, John Kirby, menyalahkan kekacauan pada operasi di Afghanistan yang diwarisi dari pemerintahan Trump.
Laporan tersebut mengacu pada pengabaian - dan dalam beberapa kasus degradasi yang disengaja oleh administrasi Trump.
Kirby mengatakan frasa itu mengacu pada perjanjian yang telah dicapai mantan presiden AS itu dengan pemberontak setahun sebelumnya di Qatar untuk mengakhiri perang, serta penarikan pasukan AS selama masa jabatan Trump, pembebasan ribuan tahanan Taliban dan pengosongan keluar dari program visa yang digunakan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan.
"Peralihan itu penting," kata Mr Kirby, saat dia mempresentasikan ringkasan laporannya.
"Itulah pelajaran pertama yang dipelajari di sini. Dan administrasi yang akan datang tidak mampu memberikan banyak hal," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/4/2023).
Tetapi laporan itu menyalahkan pemerintah dan militer Afghanistan atas penundaan ini, bersama dengan penilaian komunitas militer dan intelijen AS.
Lihat Juga :
tulis komentar anda