Papua Nugini Diguncang Gempa 7,0 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
Jum'at, 17 Juli 2020 - 17:39 WIB
PORT MORESBY - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter (SR) melanda bagian terpencil Papua Nugini pada Jumat (17/7/2020). Meski begitu, tidak ada laporan tentang korban jiwa atau kerusakan besar.
Episentrum gempa sedalam 79,8 km itu berada di dekat dengan Pos Patroli Morobe dan goncangan terasa hingga ke ibu kota Port Moresby.(Baca: Rentetan Gempa Hari Ini Tidak Saling Berhubungan )
Warga setempat mengatakan mereka merasakan getaran gempa, tetapi tidak parah dan gambar yang diunggah ke media sosial menunjukkan sebuah dermaga terbelah menjadi dua.
Menurut US Geological Survey kedalaman gempa bumi mungkin menjelaskan kenapa kerusakan di permukaan rendah karena gempa dangkal biasanya menyebabkan lebih banyak kerusakan.
"Tetapi gempa bumi dengan kedalaman menengah yang besar mungkin dirasakan pada jarak yang sangat jauh dari pusat gempa," tambah badan milik pemerintah Amerika Serikat (AS) itu seperti dilansir dari Independent.
Peringatan tsunami pada awalnya dikeluarkan untuk wilayah pesisir, tetapi bahaya itu sudah berlalu.
Direktur Kantor Bencana Provinsi Morobe, Charley Masange mengatakan, ia tidak berharap menerima laporan kerusakan hingga Sabtu esok.
"Pusat gempa berada di pegunungan," katanya. “Tidak banyak orang tinggal di sana dan sangat terpencil sehingga butuh waktu lama untuk mendapatkan informasi. Saya tidak mengharapkan kerusakan besar," harapnya.
Papua Nugini mengalami tingkat tertinggi gempa bumi dan letusan gunung berapi, dengan 64 gempa berkekuatan 6,0 atau lebih besar - delapan di antaranya 7,0 atau lebih besar - menghantam dalam jarak 250 km dari peristiwa pada Jumat ini dalam 50 tahun terakhir. Negara pulau itu terletak di sepanjang "Cincin Api", area utama di lembah Samudra Pasifik tempat sebagian besar aktivitas seismik dunia terjadi.
Episentrum gempa sedalam 79,8 km itu berada di dekat dengan Pos Patroli Morobe dan goncangan terasa hingga ke ibu kota Port Moresby.(Baca: Rentetan Gempa Hari Ini Tidak Saling Berhubungan )
Warga setempat mengatakan mereka merasakan getaran gempa, tetapi tidak parah dan gambar yang diunggah ke media sosial menunjukkan sebuah dermaga terbelah menjadi dua.
Menurut US Geological Survey kedalaman gempa bumi mungkin menjelaskan kenapa kerusakan di permukaan rendah karena gempa dangkal biasanya menyebabkan lebih banyak kerusakan.
"Tetapi gempa bumi dengan kedalaman menengah yang besar mungkin dirasakan pada jarak yang sangat jauh dari pusat gempa," tambah badan milik pemerintah Amerika Serikat (AS) itu seperti dilansir dari Independent.
Peringatan tsunami pada awalnya dikeluarkan untuk wilayah pesisir, tetapi bahaya itu sudah berlalu.
Direktur Kantor Bencana Provinsi Morobe, Charley Masange mengatakan, ia tidak berharap menerima laporan kerusakan hingga Sabtu esok.
"Pusat gempa berada di pegunungan," katanya. “Tidak banyak orang tinggal di sana dan sangat terpencil sehingga butuh waktu lama untuk mendapatkan informasi. Saya tidak mengharapkan kerusakan besar," harapnya.
Papua Nugini mengalami tingkat tertinggi gempa bumi dan letusan gunung berapi, dengan 64 gempa berkekuatan 6,0 atau lebih besar - delapan di antaranya 7,0 atau lebih besar - menghantam dalam jarak 250 km dari peristiwa pada Jumat ini dalam 50 tahun terakhir. Negara pulau itu terletak di sepanjang "Cincin Api", area utama di lembah Samudra Pasifik tempat sebagian besar aktivitas seismik dunia terjadi.
(ber)
tulis komentar anda