Mengaku Dengar Bisikan Gaib, Siswa di Prancis Tikam Guru Hingga Tewas
Kamis, 23 Februari 2023 - 01:38 WIB
PARIS - Seorang siswa sekolah menengah di Prancis ditangkap polisi karena diduga menikam seorang guru wanita hingga tewas. Aksi itu dilakukannya di depan para siswa lain di sebuah ruang kelas sebuah sekolah di Prancis barat daya.
"Investigasi telah dibuka untuk dugaan pembunuhan berencana atas insiden di sebuah sekolah Katolik swasta di Saint-Jean-de-Luz," kata jaksa Bayonne Jerome Bourrier.
"Penyidik bisa mewawancarai tersangka pada Rabu sore," tambahnya seperti dilansir dari AP, Kamis (23/2/2023).
Bourrier mengatakan siswa tersebut sebelumnya tidak dikenal oleh polisi dan dinas kehakiman. Bourrier menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung.
Insiden itu membuat Menteri Pendidikan Prancis Pap Ndiaye, yang melakukan perjalanan ke Saint-Jean-de-Luz, mengumumkan mengheningkan cipta selama satu menit akan dilakukan di semua sekolah Prancis pada Kamis pukul 3 sore waktu setempat.
Dia mengatakan sekitar 90 siswa, termasuk mereka yang menyaksikan penyerangan, serta beberapa guru, dirawat oleh unit psikologi.
Seorang pejabat tinggi pemerintah, yang berbicara secara anonim karena dia tidak diizinkan untuk membahas masalah ini secara terbuka, mengatakan elemen pertama yang dikomunikasikan oleh polisi menunjukkan bahwa pelaku penyerangan memiliki masalah kesehatan mental yang parah.
Media Prancis melaporkan bahwa siswa yang lahir pada tahun 2007 itu mengatakan dia mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk membunuh guru bahasa Spanyol berusia 53 tahun itu.
Juru bicara pemerintah Prancis Olivier Veran, berbicara setelah rapat kabinet mingguan, menyatakan dukungan pemerintah untuk komunitas pendidikan dan mengatakan peristiwa tersebut merupakan trauma bagi bangsa.
Pada tahun 2020, guru Samuel Paty dibunuh di luar sekolahnya di pinggiran kota Paris oleh seorang pengungsi berusia 18 tahun asal Chechnya. Penyerang marah pada guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas setelah gambar itu diterbitkan kembali oleh sebuah surat kabar satir Charlie Hebdo yang menjadi target dalam serangan tahun 2015.
"Investigasi telah dibuka untuk dugaan pembunuhan berencana atas insiden di sebuah sekolah Katolik swasta di Saint-Jean-de-Luz," kata jaksa Bayonne Jerome Bourrier.
"Penyidik bisa mewawancarai tersangka pada Rabu sore," tambahnya seperti dilansir dari AP, Kamis (23/2/2023).
Bourrier mengatakan siswa tersebut sebelumnya tidak dikenal oleh polisi dan dinas kehakiman. Bourrier menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung.
Insiden itu membuat Menteri Pendidikan Prancis Pap Ndiaye, yang melakukan perjalanan ke Saint-Jean-de-Luz, mengumumkan mengheningkan cipta selama satu menit akan dilakukan di semua sekolah Prancis pada Kamis pukul 3 sore waktu setempat.
Dia mengatakan sekitar 90 siswa, termasuk mereka yang menyaksikan penyerangan, serta beberapa guru, dirawat oleh unit psikologi.
Seorang pejabat tinggi pemerintah, yang berbicara secara anonim karena dia tidak diizinkan untuk membahas masalah ini secara terbuka, mengatakan elemen pertama yang dikomunikasikan oleh polisi menunjukkan bahwa pelaku penyerangan memiliki masalah kesehatan mental yang parah.
Media Prancis melaporkan bahwa siswa yang lahir pada tahun 2007 itu mengatakan dia mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk membunuh guru bahasa Spanyol berusia 53 tahun itu.
Juru bicara pemerintah Prancis Olivier Veran, berbicara setelah rapat kabinet mingguan, menyatakan dukungan pemerintah untuk komunitas pendidikan dan mengatakan peristiwa tersebut merupakan trauma bagi bangsa.
Pada tahun 2020, guru Samuel Paty dibunuh di luar sekolahnya di pinggiran kota Paris oleh seorang pengungsi berusia 18 tahun asal Chechnya. Penyerang marah pada guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas setelah gambar itu diterbitkan kembali oleh sebuah surat kabar satir Charlie Hebdo yang menjadi target dalam serangan tahun 2015.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda