Lithuania Desak NATO Terobos Lebih Banyak 'Garis Merah' Rusia
Rabu, 01 Februari 2023 - 04:41 WIB
VILNIUS - Lithuania, salah satu negara NATO , mendesak aliansi militer tersebut untuk menerobos lebih banyak "garis merah" Rusia dengan memasok jet tempur dan rudal jarak jauh ke Ukraina.
"Saya telah melihat banyak garis merah...yang tidak ditarik oleh kami, negara-negara demokratis," kata Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dalam wawancara dengan stasiun televisi LRT pada Selasa.
“Negara teroris Rusia sedang mencoba menariknya, menggunakan ketakutan dan ancaman," ujarnya.
Nauseda memuji contoh-contoh sebelumnya ketika NATO melewati "garis merah" Rusia, seperti dengan memberi lampu hijau pada pasokan tank tempur utama buatan Barat ke Ukraina. "Garis-garis itu hanya ada di kepala kita dan dapat diabaikan," katanya.
Sebagai respons dari Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan negara-negara Baltik bersama dengan Polandia tampaknya siap melakukan apa saja untuk memprovokasi lebih banyak konfrontasi. "Mungkin tidak memikirkan konsekuensinya," kata Peskov seperti dikutip Russia Today, Rabu (/2/2023).
"Menyedihkan bahwa negara-negara yang berfungsi sebagai lokomotif dari semua proses Eropa tidak bertindak untuk mengimbangi pengaruh tersebut," ujarnya.
Negara-negara Barat mengeklaim menahan diri dengan bantuan militer ke Ukraina untuk menghindari terseret ke dalam konfrontasi langsung dengan Rusia. Namun, sistem persenjataan yang semakin canggih telah dipasok ke Kiev selama konflik.
Moskow percaya bahwa donor Ukraina telah lama menjadi pihak dalam perang proksi melawan Rusia. Beberapa pejabat Rusia telah memperingatkan bahwa krisis dapat meluas ke luar Ukraina dan berubah menjadi perang nuklir, jika tren seperti ini berlanjut.
Lithuania, yang tidak mengoperasikan jet tempurnya sendiri dan bergantung pada negara-negara NATO lain untuk pengawasan udara, telah menjadi salah satu pendukung paling lantang mempersenjatai Ukraina.
Jet tempur dan rudal jarak jauh bisa dibilang menjadi target utama berikutnya untuk melobi pendukung asing Kiev setelah mereka setuju untuk memasok tank awal bulan ini.
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov meminta sistem itu selama pertemuan para donor di Pangkalan Udara AS di Ramstein Jerman dua minggu lalu, tetapi permintaan itu tidak dikabulkan.
Dalam jangka panjang, Kiev mengincar sebanyak 200 pesawat tempur modern untuk pertahanannya. Itu disampaikan juru bicara angkatan bersenjata nasional Yury Ignat.
"F-16 Lockheed Martin adalah kandidat yang paling mungkin untuk menggantikan jet tempur buatan Soviet sebagai tulang punggung armada," kata Ignat kepada Ukrainskaya Pravda ketika ditanya tentang rencana modernisasi.
"Saya telah melihat banyak garis merah...yang tidak ditarik oleh kami, negara-negara demokratis," kata Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dalam wawancara dengan stasiun televisi LRT pada Selasa.
“Negara teroris Rusia sedang mencoba menariknya, menggunakan ketakutan dan ancaman," ujarnya.
Nauseda memuji contoh-contoh sebelumnya ketika NATO melewati "garis merah" Rusia, seperti dengan memberi lampu hijau pada pasokan tank tempur utama buatan Barat ke Ukraina. "Garis-garis itu hanya ada di kepala kita dan dapat diabaikan," katanya.
Sebagai respons dari Rusia, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan negara-negara Baltik bersama dengan Polandia tampaknya siap melakukan apa saja untuk memprovokasi lebih banyak konfrontasi. "Mungkin tidak memikirkan konsekuensinya," kata Peskov seperti dikutip Russia Today, Rabu (/2/2023).
"Menyedihkan bahwa negara-negara yang berfungsi sebagai lokomotif dari semua proses Eropa tidak bertindak untuk mengimbangi pengaruh tersebut," ujarnya.
Negara-negara Barat mengeklaim menahan diri dengan bantuan militer ke Ukraina untuk menghindari terseret ke dalam konfrontasi langsung dengan Rusia. Namun, sistem persenjataan yang semakin canggih telah dipasok ke Kiev selama konflik.
Moskow percaya bahwa donor Ukraina telah lama menjadi pihak dalam perang proksi melawan Rusia. Beberapa pejabat Rusia telah memperingatkan bahwa krisis dapat meluas ke luar Ukraina dan berubah menjadi perang nuklir, jika tren seperti ini berlanjut.
Lithuania, yang tidak mengoperasikan jet tempurnya sendiri dan bergantung pada negara-negara NATO lain untuk pengawasan udara, telah menjadi salah satu pendukung paling lantang mempersenjatai Ukraina.
Jet tempur dan rudal jarak jauh bisa dibilang menjadi target utama berikutnya untuk melobi pendukung asing Kiev setelah mereka setuju untuk memasok tank awal bulan ini.
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov meminta sistem itu selama pertemuan para donor di Pangkalan Udara AS di Ramstein Jerman dua minggu lalu, tetapi permintaan itu tidak dikabulkan.
Dalam jangka panjang, Kiev mengincar sebanyak 200 pesawat tempur modern untuk pertahanannya. Itu disampaikan juru bicara angkatan bersenjata nasional Yury Ignat.
"F-16 Lockheed Martin adalah kandidat yang paling mungkin untuk menggantikan jet tempur buatan Soviet sebagai tulang punggung armada," kata Ignat kepada Ukrainskaya Pravda ketika ditanya tentang rencana modernisasi.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda