Jauhi Rusia, Ukraina Peringati Victory Day dengan Eropa
A
A
A
KIEV - Untuk pertama kalinya dalam 70 tahun, Ukraina memilih memperingati Victory Day (Hari Kemenangan Perang Dunia II atas Nazi) bersama Eropa. Ukraina memilih menjauh atau tidak memperingati momen penting itu bersama Rusia.
Sikap Ukraina ini muncul sejak krisis di Ukraina timur pecah. Di mana Rusia dituding mendukung separatis pro-Moskow di Ukraina timur.
”Pada tanggal 8 Mei 2015, untuk pertama kalinya, orang-orang Ukraina akan bergabung dengan tradisi Eropa untuk memperingati para korban Perang Dunia II,” kata Presiden Ukraina, Petro Poroshenko dalam pidatonya, seperti dilansir Moscow Times, semalam (8/5/2015).
”Keesokan harinya (hari ini) di Moskow, dengan dalih Kemenangan Besar, tentara agresor akan mengayunkan kekuatan mematikan di depan dunia. Beberapa unit berada di Donetsk beberapa hari yang lalu dan segera mereka akan muncul pada parade militer di Moskow,” lanjut Poroshenko menyindir militer Rusia yang dituduh beperan dalam kekacauan di Donetsk, Ukraina timur.
Rusia telah membantah tuduhan dari Ukraina dan NATO yang mengklaim memiliki bukti, bahwa Rusia telah mengirim pasukan dan senjatanya untuk mendukung separatis.
Dalam Perang Dunia II, sekitar 3,5 juta tentara Ukraina tewas. Mereka kala itu berperang untuk tentara Soviet dalam melawan tentara Nazi. Namun, Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk, mengatakan bahwa pasukan Soviet (sekarang Rusia) bersama Jerman bertanggung jawab untuk kematian sekitar 4 juta warga sipil di Ukraina dalam Perang Dunia II.
Sikap Ukraina ini muncul sejak krisis di Ukraina timur pecah. Di mana Rusia dituding mendukung separatis pro-Moskow di Ukraina timur.
”Pada tanggal 8 Mei 2015, untuk pertama kalinya, orang-orang Ukraina akan bergabung dengan tradisi Eropa untuk memperingati para korban Perang Dunia II,” kata Presiden Ukraina, Petro Poroshenko dalam pidatonya, seperti dilansir Moscow Times, semalam (8/5/2015).
”Keesokan harinya (hari ini) di Moskow, dengan dalih Kemenangan Besar, tentara agresor akan mengayunkan kekuatan mematikan di depan dunia. Beberapa unit berada di Donetsk beberapa hari yang lalu dan segera mereka akan muncul pada parade militer di Moskow,” lanjut Poroshenko menyindir militer Rusia yang dituduh beperan dalam kekacauan di Donetsk, Ukraina timur.
Rusia telah membantah tuduhan dari Ukraina dan NATO yang mengklaim memiliki bukti, bahwa Rusia telah mengirim pasukan dan senjatanya untuk mendukung separatis.
Dalam Perang Dunia II, sekitar 3,5 juta tentara Ukraina tewas. Mereka kala itu berperang untuk tentara Soviet dalam melawan tentara Nazi. Namun, Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk, mengatakan bahwa pasukan Soviet (sekarang Rusia) bersama Jerman bertanggung jawab untuk kematian sekitar 4 juta warga sipil di Ukraina dalam Perang Dunia II.
(mas)