KAA Ditutup, Bahaya Laten Kolonial dan Teroris Disinggung
A
A
A
BANDUNG - Perdana Menteri (PM) Mesir, Ibrahim Mahlab dalam pidatonya penutupan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung menyinggung bahaya laten dari kolonialisme dan terorisme.
Menurutnya, kolonialis dan teroris adalah ancaman terbesar yang dihadapai dunia saat ini dan menjadi ancaman bagi masa depan dunia. Untuk menanggulanginya, kata dia, negara-negara di kawasan Asia-Afrika perlu meningkatkan taraf hidup mereka terlebih dahulu.
"Kita harus meningkatkan kehidupan kita sehingga kita dapat melawan kolonialisme dan terorisme yang mengancam kehidupan anak kita," kata Mahlab dalam pidatonya di hadapan delegasi KAA pada Jumat (24/4/2015).
"Terorisme tidak mengenal batasan," katanya lagi. Selain membahas terorisme, Mahlab juga membahas isu pendidikan, perlindungan terhadap wanita dan masalah pengangguran yang melanda negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.
"Kita tidak memiliki pilihan lain, kecuali meningkatkan kerja sama selatan-selatan agar kita bisa mencapai aspirasi negara kita, untuk mendapatkan tempat di dunia, agar dapat memberikan layanan kesehatan yang merupakan hak rakyat kita," imbuh dia.
"Juga untuk menyediakan pendidikan. Untuk menghapuskan pengangguran, kita harus membuka pintu bagi semua orang. Kita harus mengawal perempuan di Asia dan Afrika agar mendapatkan hak-haknya."
Menurutnya, kolonialis dan teroris adalah ancaman terbesar yang dihadapai dunia saat ini dan menjadi ancaman bagi masa depan dunia. Untuk menanggulanginya, kata dia, negara-negara di kawasan Asia-Afrika perlu meningkatkan taraf hidup mereka terlebih dahulu.
"Kita harus meningkatkan kehidupan kita sehingga kita dapat melawan kolonialisme dan terorisme yang mengancam kehidupan anak kita," kata Mahlab dalam pidatonya di hadapan delegasi KAA pada Jumat (24/4/2015).
"Terorisme tidak mengenal batasan," katanya lagi. Selain membahas terorisme, Mahlab juga membahas isu pendidikan, perlindungan terhadap wanita dan masalah pengangguran yang melanda negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.
"Kita tidak memiliki pilihan lain, kecuali meningkatkan kerja sama selatan-selatan agar kita bisa mencapai aspirasi negara kita, untuk mendapatkan tempat di dunia, agar dapat memberikan layanan kesehatan yang merupakan hak rakyat kita," imbuh dia.
"Juga untuk menyediakan pendidikan. Untuk menghapuskan pengangguran, kita harus membuka pintu bagi semua orang. Kita harus mengawal perempuan di Asia dan Afrika agar mendapatkan hak-haknya."
(mas)