Yaman Dibombardir 2.300 Kali, Houthi: Lawan Saudi!
A
A
A
SANAA - Pemimpin kelompok Houthi Yaman, Abdel Malik al-Houthi, menyerukan rakyat Yaman untuk melawan agresi Arab Saudi dan Koalisi Teluk. Seruan itu muncul setelah Saudi mengklaim telah membobardir Yaman lewat serangan udara lebih dari 2.300 kali dalam tempo kurang dari sebulan untuk memerangi Houthi.
”Ini adalah hak masyarakat untuk melawan agresi dan menghadapi agresor dengan cara apapun!,” kata Abdel Malik al-Houthi, dalam sebuah pidato yang disiarkan stasiun televisi Yaman.
“Tujuan Arab Saudi adalah invasi dan pendudukan terhadap Yaman, untuk menempatkan negara ini kembali di bawah kaki dan hegemoninya,” lanjut al-Houthi, menanggapi agresi militer Saudi dan Koalisi Teluk yang telah memasuki hari ke-25.
”Orang-orang Yaman kami tidak akan pernah menyerah , dalam menghadapi agresi biadab,” lanjut al-Houthi, seperti dilansir Russia Today, Senin (20/4/2015). Dia menekankan, bahwa Saudi tidak memiliki hak untuk ikut campur urusan negara tetangganya.
”Masalah politik adalah urusan internal dan terserah kepada kita untuk menentukan masa depan kita,” katanya.
Pada saat yang sama, pemimpin pemberontak Houthi itu mengutuk resolusi Dewan Keamanan PBB yang ia anggap tidak adil. Resolusi yang dimaksud itu adalah soal embargo senjata terhadap Houthi dan sekutunya.
”Ini adalah hak masyarakat untuk melawan agresi dan menghadapi agresor dengan cara apapun!,” kata Abdel Malik al-Houthi, dalam sebuah pidato yang disiarkan stasiun televisi Yaman.
“Tujuan Arab Saudi adalah invasi dan pendudukan terhadap Yaman, untuk menempatkan negara ini kembali di bawah kaki dan hegemoninya,” lanjut al-Houthi, menanggapi agresi militer Saudi dan Koalisi Teluk yang telah memasuki hari ke-25.
”Orang-orang Yaman kami tidak akan pernah menyerah , dalam menghadapi agresi biadab,” lanjut al-Houthi, seperti dilansir Russia Today, Senin (20/4/2015). Dia menekankan, bahwa Saudi tidak memiliki hak untuk ikut campur urusan negara tetangganya.
”Masalah politik adalah urusan internal dan terserah kepada kita untuk menentukan masa depan kita,” katanya.
Pada saat yang sama, pemimpin pemberontak Houthi itu mengutuk resolusi Dewan Keamanan PBB yang ia anggap tidak adil. Resolusi yang dimaksud itu adalah soal embargo senjata terhadap Houthi dan sekutunya.
(mas)