Investigasi Ikan-ikan Indonesia Bisa Muncul di AS

Kamis, 26 Maret 2015 - 11:27 WIB
Investigasi Ikan-ikan Indonesia Bisa Muncul di AS
Investigasi Ikan-ikan Indonesia Bisa Muncul di AS
A A A
WASHINGTON - Sebuah laporan investigasi media Amerika Serikat (AS) mengungkap masuknya ikan-ikan dari laut Indonesia yang masuk ke sejumlah restoran dan toko-toko top di AS. Ikan-ikan Indonesia itu ditangkap orang-orang Birma atau Myanmar yang dijadikan “budak”.

Investigasi yang dilakukan kantor berita AP itu bermula dari munculnya kasus seafood beracun di California. Para investigator AP mewawancarai lebih dari 40 warga Myanmar yang dijadikan “budak”. Mereka mengaku dipaksa bekerja selama berjam-jam di pulau tropis Indonesia, yang berjarak ribuan mil dari rumah-rumah mereka di Benjina.

Salah satu dari “budak” itu mengaku dibawa ke kawasan Indonesia melalui Thailand. Ikan-ikan tangkapan “budak” itu dikirim dalam jalur rantai perdagangan global. Para “budak” itu mengaku dibayar murah dan dipaksa bekerja hingga 20 jam sehari.

Mereka tidak bisa makan ikan yang mereka tangkap, karena diawasi kapten kapal. Bahkan, mereka mengaku kerap dipukuli karena mencoba untuk berisitirahat. “Ini penyiksaan. Ketika kita dipukuli, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Saya pikir hidup kita di tangan Dewa Kematian,” kata salah satu “budak” yang diwawancarai.

“Budak” asal Myanmar yang lain berkata; ”Jika orang Amerika dan Eropa sedang makan ikan ini, mereka harus ingat kita.”

Ikan-ikan Indonesia tangkapan para pria dan wanita Myanmar yang dperbudak itu lantas dipasok ke beberapa toko besar Amerika, seperti Kroger, Albertsons dan Safeway. Selain itu juga ke pengecer terbesar di AS, seperti Wal-Mart. Bahkan distributor makanan terbesar, Sysco juga “menadah” ikan asal Indonesia ini.

”(Laut) dapat menemukan jalan ke rantai pasokan dari beberapa merek yang paling populer dari kaleng makanan hewan, termasuk Fancy Feast, Meow Mix dan Iams,” tulis media AS itu, seperti dilansir Reuters, Kamis (26/3/2015).

Melalui Thailand

Media AS bahkan mendokumentasikan perjalanan pengiriman ikan-ikan Indonesia tangkapan para “budak” itu melalui satelit, di mana ikan-ikan itu dibawa ke pelabuhan Thailand.

”Makanan laut tercemar bercampur dengan ikan lainnya di sejumlah situs di Thailand, termasuk pabrik pengolahan. Catatan dari US Customs menunjukkan bahwa beberapa pabrik-pabrik (pengolahan ikan) di Thailand memasok kapal ke Amerika,” lanjut laporan media AS itu.

Selain AS, catatan itu juga mengungkap bahwa ikan-ikan tersebut juga dijual ke Eropa dan negara Asia. Laporan investigasi itu menyebut perusahaan seafood terbesar di Thailand, Thai Union Frozen Products, mengaku telah memutuskan hubungan dengan pemasok ikan seperti yang disebut dalam penyelidikan.

Perusahaan itu membantah laporan investigasi tersebut. Namun, mereka menolak untuk mengungkap perusahaan (pemasok ikan) yang memutuskan hubungan dengan dengan mereka.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3431 seconds (0.1#10.140)