Korut Sebut Marzuki Darusman Boneka AS
A
A
A
PYONGYANG - Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menyebut Pelapor Khusus PBB tentang Situasi Hak Asasi Manusia di negara mereka, Marzuki Darusman sebagai boneka Amerika Serikat (AS). Korut menyatakan, Marzuki adalah kepanjangan tangan AS, untuk menggiring opini publik tentang keadaan mereka.
"Marzuki merupakan boneka AS. Dirinya merupakan alat untuk menyebarkan kepentingan dan kebijakan AS yang bermusuhan dengan kami," ucap juru bicara Kemlu Korut dalam sebuah pernyataan
Melansir Itar-tass, Kamis (5/2/2015), ini merupakan respon Korut terhadap pernyataan Marzuki dalam sebuah wawancara dengan media AS pada awal pekan lalu. Marzuki dalam wawancara itu menyebut masalah HAM di Korut hanya bisa selesai jika para pemimpinnya disingkirkan.
"Marzuki telah melemparkan kotoran pada kepada para pejabat tinggi militer Korut, dan semua orang yang mempercayai mereka," ucapnya. Menurutnya, Marzuki seharusnya mendapatkan hukuman atas pernyataan yang dia lontarkan.
Juru bicara itu juga mengatakan, Marzuki menggunakan bukti palsu yang didapat para pengkhianat Korut dalam membuat laporan yang dia sampaikan pada sidang Majelis Umum PBB akhir tahun lalu. Korut menyebut orang yang melarikan diri dari negara mereka, teruatama yang lari ke Korea Selatan sebagai pengkhianat.
"Marzuki merupakan boneka AS. Dirinya merupakan alat untuk menyebarkan kepentingan dan kebijakan AS yang bermusuhan dengan kami," ucap juru bicara Kemlu Korut dalam sebuah pernyataan
Melansir Itar-tass, Kamis (5/2/2015), ini merupakan respon Korut terhadap pernyataan Marzuki dalam sebuah wawancara dengan media AS pada awal pekan lalu. Marzuki dalam wawancara itu menyebut masalah HAM di Korut hanya bisa selesai jika para pemimpinnya disingkirkan.
"Marzuki telah melemparkan kotoran pada kepada para pejabat tinggi militer Korut, dan semua orang yang mempercayai mereka," ucapnya. Menurutnya, Marzuki seharusnya mendapatkan hukuman atas pernyataan yang dia lontarkan.
Juru bicara itu juga mengatakan, Marzuki menggunakan bukti palsu yang didapat para pengkhianat Korut dalam membuat laporan yang dia sampaikan pada sidang Majelis Umum PBB akhir tahun lalu. Korut menyebut orang yang melarikan diri dari negara mereka, teruatama yang lari ke Korea Selatan sebagai pengkhianat.
(esn)