Polisi Inggris Buru Pembunuh Wanita Cantik di Cardiff
A
A
A
CARDIFF - Pihak kepolisian Inggris raya dikabarkan telah meluncurkan pencarian intenasional. Pencarian ini dimaksudkan untuk mencari pembunuh seorang wanita cantik, Nadine Aburas yang ditemukan tewas di sebuah hotel pada malam pergantian tahun.
Melansir Al Arabiya, Minggu (4/1/2014) pihak kepolisian Cardiff, kota dimana Nadine ditemukan tewas mengatakan telah mengetahui identitas sang pembunuh. Menurut polisi Cardiff, pembunuhnya adalah seorang pria bekebangsaan Amerika Serikat (AS).
“Pria itu bertemu dengan Nadine di Future Inn Hotel di Cardiff pada 30 Desember, pada tanggal 31 malam, di mana Nadine ditemukan tewas. Pria asal New York berusia 44 tahun diketahui mengambil penerbangan ke Bahrain, dan saat ini diduga ia berada di Tanzania,” ungkap kepala polisi Cardiff, Detektif Sersan Paul Hurley.
“Kami telah melakukan kontak dengan pihak kepoliian New York dan juga kepolisian Tanzania untuk bisa menangkap pria tersebut,” Hurley menambahkan.
Dirinya mengutarakan, tersangka memiliki pergerakan yang sangat sulit untukdideteksi oleh polisi. Tersangka juga diprediksi memiliki kekuatan uang yang cukup besar, yang membuatnya mudah untuk terus berpindah-pindah tempat.
Penyebab kematian Nadine sendiri hingga saat ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian yang sudah melakukan pemeriksaanpun masih bungkam terkait kematian wanita yang menggunakan hijab tersebut.
Melansir Al Arabiya, Minggu (4/1/2014) pihak kepolisian Cardiff, kota dimana Nadine ditemukan tewas mengatakan telah mengetahui identitas sang pembunuh. Menurut polisi Cardiff, pembunuhnya adalah seorang pria bekebangsaan Amerika Serikat (AS).
“Pria itu bertemu dengan Nadine di Future Inn Hotel di Cardiff pada 30 Desember, pada tanggal 31 malam, di mana Nadine ditemukan tewas. Pria asal New York berusia 44 tahun diketahui mengambil penerbangan ke Bahrain, dan saat ini diduga ia berada di Tanzania,” ungkap kepala polisi Cardiff, Detektif Sersan Paul Hurley.
“Kami telah melakukan kontak dengan pihak kepoliian New York dan juga kepolisian Tanzania untuk bisa menangkap pria tersebut,” Hurley menambahkan.
Dirinya mengutarakan, tersangka memiliki pergerakan yang sangat sulit untukdideteksi oleh polisi. Tersangka juga diprediksi memiliki kekuatan uang yang cukup besar, yang membuatnya mudah untuk terus berpindah-pindah tempat.
Penyebab kematian Nadine sendiri hingga saat ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian yang sudah melakukan pemeriksaanpun masih bungkam terkait kematian wanita yang menggunakan hijab tersebut.
(esn)