Ini Curhat Anak Muda Prancis yang Gabung ISIS
A
A
A
PARIS - Sebuah dokumen milik sebuah kelompok pengacara yang berisi curahan hati anak-anak muda Prancis yang gabung dengan ISIS, bocor ke media setempat. Dalam dokumen tersebut nampak para anak muda tersebut mengaku menyesal telah bergabung dengan kelompok radikal itu.
"Saya hampir tidak melakukan apa-apa, kecuali mendistribusikan pakaian dan makanan, membersihkan senjata dan memindahkan para mayat militan yang tewas dalam pertempuran. Musim dingin telah tiba, ini akan menjadi sangat sulit," bunyi curahan hati seorang anak muda Prancis yang bergabung dengan ISIS di Suriah, berdasarkan dokumen itu.
Melansir Russia Today, Rabu (3/12/2014), dalam dokumen itu juga terungkap, banyak dari mereka yang merasakan kerinduan teramat mendalam pada keluarga mereka di Prancis. Diketahui juga banyak dari mereka juga tidak memiliki pengetahuan untuk menghadapi sebuah pertempuran.
“Ibu, mereka (ISIS) ingin mengirim saya ke medan pertempuran, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya bertempur,” tulis seorang anak lainnya. “Saya sudah muak di sini, saya ingin pulang,” lanjutnya.
Namun, mereka menyatakan ragu untuk kembali ke Prancis. Mereka takut jika kembali ke Prancis, maka mereka akan berhadapan dengan polisi dan pengadilan. "Jika saya kembali ke Perancis, apa yang akan terjadi pada saya? Dapatkah saya menghindari penjara?" tanya seorang anak dalam dokumen itu.
Kelompok pengacara itu menyatakan, mereka saat ini sedang berusaha untuk melakukan kontak dengan pemangku kepentingan di Prancis, untuk mencari cara agar para anak muda itu dapat kembali ke Prancis tanpa dihantui hukuman yang berat.
"Saya hampir tidak melakukan apa-apa, kecuali mendistribusikan pakaian dan makanan, membersihkan senjata dan memindahkan para mayat militan yang tewas dalam pertempuran. Musim dingin telah tiba, ini akan menjadi sangat sulit," bunyi curahan hati seorang anak muda Prancis yang bergabung dengan ISIS di Suriah, berdasarkan dokumen itu.
Melansir Russia Today, Rabu (3/12/2014), dalam dokumen itu juga terungkap, banyak dari mereka yang merasakan kerinduan teramat mendalam pada keluarga mereka di Prancis. Diketahui juga banyak dari mereka juga tidak memiliki pengetahuan untuk menghadapi sebuah pertempuran.
“Ibu, mereka (ISIS) ingin mengirim saya ke medan pertempuran, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya bertempur,” tulis seorang anak lainnya. “Saya sudah muak di sini, saya ingin pulang,” lanjutnya.
Namun, mereka menyatakan ragu untuk kembali ke Prancis. Mereka takut jika kembali ke Prancis, maka mereka akan berhadapan dengan polisi dan pengadilan. "Jika saya kembali ke Perancis, apa yang akan terjadi pada saya? Dapatkah saya menghindari penjara?" tanya seorang anak dalam dokumen itu.
Kelompok pengacara itu menyatakan, mereka saat ini sedang berusaha untuk melakukan kontak dengan pemangku kepentingan di Prancis, untuk mencari cara agar para anak muda itu dapat kembali ke Prancis tanpa dihantui hukuman yang berat.
(esn)