'Dewa' Berpengikut Ribuan Orang di India Ditangkap Polisi
A
A
A
NEW DELHI - Seorang pertapa di India yang dianggap ribuan pendukungnya sebagai Dewa ditangkap polisi semalam. Penangkapan itu memicu bentrok dengan para pendukung pertapa itu.
Penangkapan Dewa gadungan itu di India itu terjadi setelah ditemukan empat mayat wanita dan seorang anak yang diyakini korban pembunuhan yang dilakukan para pengikut pertapa itu.
Para pendukung Rampal Maharaj—nama asli Dewa gadungan— itu, dituduh terlibat konspirasi pembunuhan. Mereka selama selama berhari-hari menjaga sang Dewa gadungan itu dengan dipersenjatai batu, bom molotov dan senjata lain, setelah pengadilan memerintahkan agar Rampal Maharaj ditangkap.
Namun, polisi semalam akhirnya menangkap pertapa itu setelah lebih dari 24 jam menyerbu lingkungan Ashram, tempat persembunyian sang Dewa gadungan. Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk menyerang para pendukung Rampal Maharaj.
Ranjit Singh, juru bicara polisi setempat, kepada AFP, Kamis (20/11/2014) mengatakan, Dewa gadungan berusia 63 tahun telah menjalani pemeriksaan medis sebelum dibawa ke pengadilan.
Lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit setelah bentrokan pecah di sebuah kompleks yang berjarak 175 kilometer sebelah timur laut dari New Delhi, di mana Rampal sedang bersembunyi.
Rampal Maharaj selama ini mewajibkan para pengikutnya untuk tidak minum alkohol, merokok, makan daging, makan telur, berzina, dan berjudi. Mereka juga dilarang menari dan bernyanyi serta menyembah dewa lain.
Penangkapan Dewa gadungan itu di India itu terjadi setelah ditemukan empat mayat wanita dan seorang anak yang diyakini korban pembunuhan yang dilakukan para pengikut pertapa itu.
Para pendukung Rampal Maharaj—nama asli Dewa gadungan— itu, dituduh terlibat konspirasi pembunuhan. Mereka selama selama berhari-hari menjaga sang Dewa gadungan itu dengan dipersenjatai batu, bom molotov dan senjata lain, setelah pengadilan memerintahkan agar Rampal Maharaj ditangkap.
Namun, polisi semalam akhirnya menangkap pertapa itu setelah lebih dari 24 jam menyerbu lingkungan Ashram, tempat persembunyian sang Dewa gadungan. Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk menyerang para pendukung Rampal Maharaj.
Ranjit Singh, juru bicara polisi setempat, kepada AFP, Kamis (20/11/2014) mengatakan, Dewa gadungan berusia 63 tahun telah menjalani pemeriksaan medis sebelum dibawa ke pengadilan.
Lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit setelah bentrokan pecah di sebuah kompleks yang berjarak 175 kilometer sebelah timur laut dari New Delhi, di mana Rampal sedang bersembunyi.
Rampal Maharaj selama ini mewajibkan para pengikutnya untuk tidak minum alkohol, merokok, makan daging, makan telur, berzina, dan berjudi. Mereka juga dilarang menari dan bernyanyi serta menyembah dewa lain.
(mas)