Ukraina Tuduh Rusia Kerahkan 4 Ribu Pasukan di Crimea
A
A
A
KIEV - Rusia dan Ukraina kembali terlibat ketegangan. Ukraina menuduh Rusia mengerahkan 4 ribu pasukan di Crimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia.
Melihat sepak terjang Rusia, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, agar memberikan dukungan politik dan militer. (Baca: Ketakutan dengan Rusia, Ukraina Terus Merapat ke AS)
Menurut pemerintah Ukraina, ribuan pasukan Rusia dikerahkan di semenanjung Crimea, di sekitar Laut Hitam. Tidak jelas apa misi 4 ribu pasukan Rusia yang dikerahkan di Crimea itu.
Manuver Rusia itu terjadi setelah sebelumnya Moskow membuka perdamaian dengan Kiev untuk mencoba mengakhiri konflik selama lima bulan terakhir di wilayah Ukraina timur.
“Menurut informasi kami, hampir semua unit militer Federasi Rusia ditempatkan di utara Crimea, wilayah Ukraina yang diduduki. Merekadidorong ke wilayah perbatasan dengan Ukraina, lengkap dengan peralatan tempur dan amunisi,” kata juru bicara Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Andriy Lysenko, kepada wartawan, seperti dikutip news.com.au, Jumat (19/9/2014).
Presiden Poroshenko sendiri terus melobi AS dan NATO, setelah cemas dengan manuver Rusia. Dia bertemu dengan Obama, kemarin atau dua hari setelah parlemen di Kiev meratifikasi perjanjian bersejarah dengan Uni Eropa.
”Apa yang kita dapatkan dari Rusia adalah aneksasi dan perang yang telah membawa Ukraina ke tepi jurang,” ujarnya. “Tidak ada cara, tanpa harga (pembalasan),” ujarnya yang menyebut Rusia telah menduduki Crimea.
Melihat sepak terjang Rusia, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, agar memberikan dukungan politik dan militer. (Baca: Ketakutan dengan Rusia, Ukraina Terus Merapat ke AS)
Menurut pemerintah Ukraina, ribuan pasukan Rusia dikerahkan di semenanjung Crimea, di sekitar Laut Hitam. Tidak jelas apa misi 4 ribu pasukan Rusia yang dikerahkan di Crimea itu.
Manuver Rusia itu terjadi setelah sebelumnya Moskow membuka perdamaian dengan Kiev untuk mencoba mengakhiri konflik selama lima bulan terakhir di wilayah Ukraina timur.
“Menurut informasi kami, hampir semua unit militer Federasi Rusia ditempatkan di utara Crimea, wilayah Ukraina yang diduduki. Merekadidorong ke wilayah perbatasan dengan Ukraina, lengkap dengan peralatan tempur dan amunisi,” kata juru bicara Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Andriy Lysenko, kepada wartawan, seperti dikutip news.com.au, Jumat (19/9/2014).
Presiden Poroshenko sendiri terus melobi AS dan NATO, setelah cemas dengan manuver Rusia. Dia bertemu dengan Obama, kemarin atau dua hari setelah parlemen di Kiev meratifikasi perjanjian bersejarah dengan Uni Eropa.
”Apa yang kita dapatkan dari Rusia adalah aneksasi dan perang yang telah membawa Ukraina ke tepi jurang,” ujarnya. “Tidak ada cara, tanpa harga (pembalasan),” ujarnya yang menyebut Rusia telah menduduki Crimea.
(mas)