Hacker Curi Rahasia MH370, China Dicurigai
A
A
A
KUALA LUMPUR - Dokumen rahasia terkait penyelidikan tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 telah dicuri hacker. Hakcer China dicurigai sebagai pelakunya.
Serangan hacker itu menyasar pada sekitar 30 komputer milik para pejabat di Malaysia Airlines, Departemen Penerbangan Sipil dan Dewan Keamanan Nasional Malaysia.
Serangan hacker itu terjadi 9 Maret 2014, atau sehari setelah pesawat MH370 hilang miterius pada 8 Maret 2014. Pesawat pembawa 239, termasuk beberapa warga Indonesia itu hilang misterius setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Hacker China dicurigai, setelah para pakar cyber Malaysia menemukan alamat IP yang berbasis di China, yang digunakan malware untuk mengirim data yang dicuri melalui e-mail.
Keterangan itu disampaikan Amirudin Abdul Wahab, Kepala EksekutifCyber Security Malaysia, dari Departemen Sains Teknologi dan Inovasi.
”E-mail tersebut berisi data rahasia dari komputer pejabat, termasuk catatan rapat dan dokumen rahasia,” katanya seperti dikutip The Star, Rabu (20/8/2014). ”Beberapa dari data itu terkait dengan penyelidikan tragedi pesawat MH370.”
Badan ini percaya bahwa hacker itu sengaja beraksi karena ada kepentingan terkait tragedi pesawat MH370. Ada 153 warga negara China yang jadi penumpang pesawat MH370.
”Pada saat itu, ada beberapa orang menuduh pemerintah tidak mengeluarkan informasi penting," kata Amirudin, yang menambahkan bahwa pemerintah Malaysia akhirnya memberikan semua data dari tragedi pesawat MH370.
Serangan hacker itu menyasar pada sekitar 30 komputer milik para pejabat di Malaysia Airlines, Departemen Penerbangan Sipil dan Dewan Keamanan Nasional Malaysia.
Serangan hacker itu terjadi 9 Maret 2014, atau sehari setelah pesawat MH370 hilang miterius pada 8 Maret 2014. Pesawat pembawa 239, termasuk beberapa warga Indonesia itu hilang misterius setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Hacker China dicurigai, setelah para pakar cyber Malaysia menemukan alamat IP yang berbasis di China, yang digunakan malware untuk mengirim data yang dicuri melalui e-mail.
Keterangan itu disampaikan Amirudin Abdul Wahab, Kepala EksekutifCyber Security Malaysia, dari Departemen Sains Teknologi dan Inovasi.
”E-mail tersebut berisi data rahasia dari komputer pejabat, termasuk catatan rapat dan dokumen rahasia,” katanya seperti dikutip The Star, Rabu (20/8/2014). ”Beberapa dari data itu terkait dengan penyelidikan tragedi pesawat MH370.”
Badan ini percaya bahwa hacker itu sengaja beraksi karena ada kepentingan terkait tragedi pesawat MH370. Ada 153 warga negara China yang jadi penumpang pesawat MH370.
”Pada saat itu, ada beberapa orang menuduh pemerintah tidak mengeluarkan informasi penting," kata Amirudin, yang menambahkan bahwa pemerintah Malaysia akhirnya memberikan semua data dari tragedi pesawat MH370.
(mas)