Obama: Kami Akan Selamatkan Kaum Minoritas di Irak
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama kembali menegakan komitmennya untuk membantu Irak melalui krisis yang diakibatkan aksi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dirinya berjanji akan membantu mengevakuasi kaum minoritas yang ada di pegunungan di Irak.
Melansir Channel News Asia, Minggu (10/8/2014), beberapa kaum minoritas di Irak, termasuk kaum Yazidi dikabarkan terjebak di daerah pegunungan di Irak. Mereka kerap menjadi sasaran serangan ISIS. Kaum Yazidi dicap sebagai pemuja setan oleh ISIS, yang membuat kaum Yazidi menjadi bulan-bulanan ISIS.
“Kami tidak bisa berpaling begitu saja. Itu tidak menunjukan siapa diri kita, Kita adalah orang Amerika, dan kita akan bertindak. Kami akan memimpin penyelamatan, dan itu akan kami lakukan di kepada warga yang ada dipegunungan di irak,” ungkap Obama.
Menurut Obama, para warga sipil yang berasal dari berbagai kaum minoritas di Irak tersebut saat ini kondisinya sudah cukup memprihatinkan. “Kami hanya memiliki waktu dua atau tiga hari untuk menyelamatkan, lebih dari itu mereka akan berada dalam kondisi kritis,” ucap Obama.
Sebelumnya, AS telah memberikan bantuan kepada militer Irak dengan turut menyerang wilayah-wilayah yang diduga menjadi kantong ISIS. Setidaknya AS melakukan enam serangan ke beberapa titik, salah satunya di dekat kota Erbil, ibu kota negara otonom Irak, Kurdi yang mulai kesulitan menghadang ISIS.
Melansir Channel News Asia, Minggu (10/8/2014), beberapa kaum minoritas di Irak, termasuk kaum Yazidi dikabarkan terjebak di daerah pegunungan di Irak. Mereka kerap menjadi sasaran serangan ISIS. Kaum Yazidi dicap sebagai pemuja setan oleh ISIS, yang membuat kaum Yazidi menjadi bulan-bulanan ISIS.
“Kami tidak bisa berpaling begitu saja. Itu tidak menunjukan siapa diri kita, Kita adalah orang Amerika, dan kita akan bertindak. Kami akan memimpin penyelamatan, dan itu akan kami lakukan di kepada warga yang ada dipegunungan di irak,” ungkap Obama.
Menurut Obama, para warga sipil yang berasal dari berbagai kaum minoritas di Irak tersebut saat ini kondisinya sudah cukup memprihatinkan. “Kami hanya memiliki waktu dua atau tiga hari untuk menyelamatkan, lebih dari itu mereka akan berada dalam kondisi kritis,” ucap Obama.
Sebelumnya, AS telah memberikan bantuan kepada militer Irak dengan turut menyerang wilayah-wilayah yang diduga menjadi kantong ISIS. Setidaknya AS melakukan enam serangan ke beberapa titik, salah satunya di dekat kota Erbil, ibu kota negara otonom Irak, Kurdi yang mulai kesulitan menghadang ISIS.
(esn)