Rusia Hentikan Impor Pangan dari AS dan UE
A
A
A
MOSKOW - Rusia pada Kamis (7/8/2014) mengumumkan negara-negara yang masuk daftar hitam mereka dalam hal impor pangan. Ini adalah respon yang ditunjukan Rusia terkait sanksi yang dijatuhkan beberapa negara terhadap mereka.
“Untuk merespon sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia, parlemen telah menyetuji penghentian impor beberapa produk pangan dari beberapa negara yang sudah menjatuhkan sanksi kepada kami,” ungkap Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev.
Melansir Itar-tas, negara-negara yang masuk daftar hitam Rusia antara lain Australia, Kanada, Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS) dan Norwegia. Penghentian impor pangan ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
Pengumuman daftar negara-negara tersebut menindaklajuti dekrit yang
ditandatangani oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai penghentian impor ini kemarin. Satu-satunya negara yang bebas dari penghentian impor ini walaupun turut menjatuhkan sanksi kepada Rusia adalah Jepang.
Sebelumnya, presiden Federasi Pertanian dan Hortikultura Belanda, Albert Jan Maat menyatakan penghentian impor sementara ini bisa berakibat buruk bagi negara-negara UE. Jan Maat meminta kepada UE untuk segera melakukan pertemuan darurat guna membahas hal ini.
"Boikot ini dapat memiliki konsekuensi negatif, tidak hanya untuk distribusi produksi, tetapi pada harga di pasar Eropa," ungkap Jan Maat. (Baca:Respon Sanki UE, Rusia Hentikan Impor Pangan)
“Untuk merespon sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia, parlemen telah menyetuji penghentian impor beberapa produk pangan dari beberapa negara yang sudah menjatuhkan sanksi kepada kami,” ungkap Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev.
Melansir Itar-tas, negara-negara yang masuk daftar hitam Rusia antara lain Australia, Kanada, Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS) dan Norwegia. Penghentian impor pangan ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
Pengumuman daftar negara-negara tersebut menindaklajuti dekrit yang
ditandatangani oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai penghentian impor ini kemarin. Satu-satunya negara yang bebas dari penghentian impor ini walaupun turut menjatuhkan sanksi kepada Rusia adalah Jepang.
Sebelumnya, presiden Federasi Pertanian dan Hortikultura Belanda, Albert Jan Maat menyatakan penghentian impor sementara ini bisa berakibat buruk bagi negara-negara UE. Jan Maat meminta kepada UE untuk segera melakukan pertemuan darurat guna membahas hal ini.
"Boikot ini dapat memiliki konsekuensi negatif, tidak hanya untuk distribusi produksi, tetapi pada harga di pasar Eropa," ungkap Jan Maat. (Baca:Respon Sanki UE, Rusia Hentikan Impor Pangan)
(esn)