Masjid Dibakar, Warga Muslim di Rusia Salat di Jalanan

Senin, 07 Juli 2014 - 17:44 WIB
Masjid Dibakar, Warga Muslim di Rusia Salat di Jalanan
Masjid Dibakar, Warga Muslim di Rusia Salat di Jalanan
A A A
ELISTA - Dampak dibakarnya masjid di Kota Elista, Rusia Selatan, Kamis malam lalu membuat warga Muslim setempat tidak memiliki tempat yang layak untuk salat. Mereka menjalankan ibadah salat Jumat pekan lalu di jalanan.

Demikian laporan Ahmad Ilham Danial, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Rusia melalui surat elektronik kepada Sindonews,kemarin (6/7/2014). (Baca: Usai Tarawih, Masjid di Rusia Selatan Dibakar)

Namun, warga Muslim yang ada di wilayah setempat mengaku tidak terganggu dengan perusakan dan pembakaran masjid itu. “Ini bukan masalah besar untuk kami. Kami punya Allah yang Maha Tahu dan semoga Allah memberi hidayah kepada para pelaku pembakaran ini,” ucap Basha, mahasiswa Muslim asal Ghana yang sedang menempuh studi magister di Universitas Negeri Kalmyk.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Motif dan pelaku pembakaran masjid belum diketahui.

Insiden itu terjadi Kamis pekan lalu, usai umat Muslim menjalankan salat Tarawih. Masjid satu-satunya di pinggiran Ibu Kota Elista tersebut diserang beberapa orang yang mengenakan topeng. Para pelaku melempari bom molotov yang ke arah melalui jendela.

Akibat penyerangan tersebut, ruang salat yang menampung sekitar 100 jemaah hangus terbakar, termasuk sejumlah properti di dalamnya.

Menurut perwakilan mufti Republik Kalmyk, Asludin Kalabegov, pelaku turun dari dua mobil tanpa pelat nomor. Mereka kemudian melemparkan botol yang telah diisi dengan mesiu ke arah jendela yang telah dirusak. ”Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” katanya.

Masjid yang dibangun 10 tahun lalu di jalan bypass pinggiran Kota Elista ini belum lama direnovasi melalui sumbangan umat Muslim di wilayah tersebut. “Saya belum tahu bagaimana kami akan membangun kembali tempat ini pasca-pembakaran,” ujar Kalabegov.

“Mungkin untuk sementara waktu kami akan melaksanakan ibadah di jalanan. Kami sudah mengajukan permintaan kepada penegak hukum, dan kami berharap para pelaku kejahatan ini segara ditangkap dan dihukum,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6268 seconds (0.1#10.140)