Banyak Negara Punya Nuklir, CTBTO Segera Bertindak
A
A
A
JAKARTA- Organisasi Larangan Uji Coba Senjata Nuklir (CTBTO) mencemaskan, semakin banyaknya negara yang mulai mengembangkan nuklir yang salah satunya untuk senjata.
Organisasi itu segera bertindak untuk melakukan pengawasan ketat atas pengembangan nuklir tersebut.Hal itu disampaikan Executive Secretary Comprehensive Test Ban Treaty Organization (CTBTO), Lassina Zerbo, saat ditemui Sindonews, di sela-sela konferensi pelucutan senjata nuklir di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Namun, Zerbo mengakui pengawasan itu masih menemui kendala. Selain ada delapan negara yang belum meratifikasi perjanjian pelucutan senjata nuklir, aplikasi untuk pelucutan senjata nuklir itu juga belum dibentuk.
”Kita benar-benar membutuhkan pengesahan dari semua negara agar aplikasi untuk pelucutan dan pengawasan nuklir dapat segera dibentuk dan disahkan,” kata Zerbo.
"Perjanjian mengenai hal ini sudah digaungkan sejak 18 tahun lalu, dan saatini semuanya hampir lengkap dan selesai. Sistem monitoring interasional sedikit lagi sudah bisa digunakan,” imbuh Zerbo.
Konferensi tentang pelucutan nuklir ini dihadiri oleh 50 delegasi dari 25 negara. Mereka yang datang adalah para pejabat tinggi dan ahli dalam bidang pelucutan senjata nuklir.
Organisasi itu segera bertindak untuk melakukan pengawasan ketat atas pengembangan nuklir tersebut.Hal itu disampaikan Executive Secretary Comprehensive Test Ban Treaty Organization (CTBTO), Lassina Zerbo, saat ditemui Sindonews, di sela-sela konferensi pelucutan senjata nuklir di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Namun, Zerbo mengakui pengawasan itu masih menemui kendala. Selain ada delapan negara yang belum meratifikasi perjanjian pelucutan senjata nuklir, aplikasi untuk pelucutan senjata nuklir itu juga belum dibentuk.
”Kita benar-benar membutuhkan pengesahan dari semua negara agar aplikasi untuk pelucutan dan pengawasan nuklir dapat segera dibentuk dan disahkan,” kata Zerbo.
"Perjanjian mengenai hal ini sudah digaungkan sejak 18 tahun lalu, dan saatini semuanya hampir lengkap dan selesai. Sistem monitoring interasional sedikit lagi sudah bisa digunakan,” imbuh Zerbo.
Konferensi tentang pelucutan nuklir ini dihadiri oleh 50 delegasi dari 25 negara. Mereka yang datang adalah para pejabat tinggi dan ahli dalam bidang pelucutan senjata nuklir.
(mas)