Militan berpedang serang stasiun kereta di China, 6 terluka
![Militan berpedang serang...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/05/06/40/860817/zG0Q5PQbBF.jpg)
Militan berpedang serang stasiun kereta di China, 6 terluka
A
A
A
Sindonews.com - Enam orang terluka dalam serangan oleh kelompok militan yang bersenjata pedang di sebuah stasiun kereta api di Kota Guangzhou, China selatan, Selasa (6/5/2014). Serangan serupa pernah terjadi di Kota Kumning pada Maret lalu, di mana 29 orang ditikam hingga tewas.
Serangan militan yang terus terjadi sejak insiden serangan menggunakan mobil di Tiananmen pada Oktober 2013. Sejak itu, pemerintah China menyatakan “perang” dengan kelompok yang mereka sebut teroris.
Pemerintah China menyalahkan gerilyawan Xinjiang atas serangan terbaru pagi ini. Serangan itu berhasil dihentikan, setelah polisi Guangzhou cepat tiba di lokasi kejadian. Salah satu penyerang telah dilumpuhkan dengan tembakan.
”Setelah peringatan lisan tidak efektif, polisi memukul salah satu tersangka laki-laki yang memegang pisau dan melumpuhkannya,” bunyi pernyataan polisi Guangzhou, melalui akun microblog-nya.
Politi belum mengidentifikasi enak korban yang terluka, apakah termasuk dari kelompok militan berpisau atau warga yang ada di stasiun kereta api. Media China Journal Guangzhou, menulis di microblog –nya, bahwa para penyerang membawa pedang berukuran setengah meter.
Kelompok itu mengenakan pakaian putih dan topi putih. Sasaran mereka adalah para calon penumpang di stasiun kereta api tersebut.
Pemerintah menyebut para penyerang sebagai "teroris ". Istilah itu mereka gunakan untuk menggambarkan militan dan separatis di Xinjiang yang telah melancarkan kampanye kekerasan untuk menuntut kemerdekaan di Turkestan Timur.
Serangan militan yang terus terjadi sejak insiden serangan menggunakan mobil di Tiananmen pada Oktober 2013. Sejak itu, pemerintah China menyatakan “perang” dengan kelompok yang mereka sebut teroris.
Pemerintah China menyalahkan gerilyawan Xinjiang atas serangan terbaru pagi ini. Serangan itu berhasil dihentikan, setelah polisi Guangzhou cepat tiba di lokasi kejadian. Salah satu penyerang telah dilumpuhkan dengan tembakan.
”Setelah peringatan lisan tidak efektif, polisi memukul salah satu tersangka laki-laki yang memegang pisau dan melumpuhkannya,” bunyi pernyataan polisi Guangzhou, melalui akun microblog-nya.
Politi belum mengidentifikasi enak korban yang terluka, apakah termasuk dari kelompok militan berpisau atau warga yang ada di stasiun kereta api. Media China Journal Guangzhou, menulis di microblog –nya, bahwa para penyerang membawa pedang berukuran setengah meter.
Kelompok itu mengenakan pakaian putih dan topi putih. Sasaran mereka adalah para calon penumpang di stasiun kereta api tersebut.
Pemerintah menyebut para penyerang sebagai "teroris ". Istilah itu mereka gunakan untuk menggambarkan militan dan separatis di Xinjiang yang telah melancarkan kampanye kekerasan untuk menuntut kemerdekaan di Turkestan Timur.
(mas)