Enam pemimpin Taliban Afghanistan tewas dalam ledakan prematur
Enam pemimpin Taliban Afghanistan tewas dalam ledakan prematur
A
A
A
Sindonews.com – Enam pemimpin lokal Taliban dan seorang calon pembom bunuh diri tewas dalam sebuah ledakan bom prematur di provinsi Logar, Afghanistan timur.
"Enam komandan Taliban dan seorang calon pembom bunuh diri tewas ketika sebuah jaket bunuh diri meledak sebelum waktunya di Shash Qala daerah distrik Charkh sekitar pukul 12.30 (waktu setempat)," ungkap badan intelijen Afghanistan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua, Selasa (1/4/2014).
Dalam insiden serupa sehari sebelumnya, lima gerilyawan tewas ketika sebuah bom mobil yang sedang mereka siapkan meledak sebelum waktunya di provinsi Farah, Afghanistan.
“Pasukan keamanan ditempatkan dalam posisi siaga di kota-kota besar. Polisi berhasil menemukan dan menyita lebih dari 2.000 kg bahan peledak di kota Taluqan, provinsi Takhar utara,” ungkap juru bicara polisi, Abdul Khalil Asir.
"Para militan merencanakan menggunakan bahan peledak untuk menganggu proses pemilihan umum di provinsi Takhar," Asir menambahkan.
Taliban sendiri sudah menyatakan akan mengganggu jalannya proses pemilihan umum di Afghanistan.
"Enam komandan Taliban dan seorang calon pembom bunuh diri tewas ketika sebuah jaket bunuh diri meledak sebelum waktunya di Shash Qala daerah distrik Charkh sekitar pukul 12.30 (waktu setempat)," ungkap badan intelijen Afghanistan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua, Selasa (1/4/2014).
Dalam insiden serupa sehari sebelumnya, lima gerilyawan tewas ketika sebuah bom mobil yang sedang mereka siapkan meledak sebelum waktunya di provinsi Farah, Afghanistan.
“Pasukan keamanan ditempatkan dalam posisi siaga di kota-kota besar. Polisi berhasil menemukan dan menyita lebih dari 2.000 kg bahan peledak di kota Taluqan, provinsi Takhar utara,” ungkap juru bicara polisi, Abdul Khalil Asir.
"Para militan merencanakan menggunakan bahan peledak untuk menganggu proses pemilihan umum di provinsi Takhar," Asir menambahkan.
Taliban sendiri sudah menyatakan akan mengganggu jalannya proses pemilihan umum di Afghanistan.
(esn)
Explore More