Mengejutkan, Presiden Israel bela Palestina
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Israel, Shimon Peres, mengatakan, satu-satunya solusi untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina adalah dengan berdamai. Dia membela keinginan rakyat Palestina, bahwa mereka butuh negara yang merdeka.
Komentar mengejutkan itu, disampaikan Peres, pada konferensi organisasi Amerika - Yahudi di Yerusalem, Kamis kemarin. ”Tidak ada alternatif bagi kita atau bagi Palestina selain perdamaian,” kata Peres, yang menginginkan Israel dan negara Palestina yang merdeka bisa hidup berdampingan, seperti dilansir Xinhua, Jumat (21/2/2014).
Peres pun membela rakyat Palestina yang menginginkan sebuah negara yang merdeka. ”Kita harus bertanya pada diri sendiri, apa tujuan utama dari negosiasi damai dan kita harus jelas bahwa itu adalah untuk menjaga Israel sebagai negara Yahudi. Mereka (Palestina), juga mempunyai tujuan yang jelas, yakni negara mereka yang merdeka,” lanjut Peres.
”Kita seharusnya tidak menunda (perundingan damai). Keputusan yang diperlukan memang menyakitkan, tetapi mereka (Palestina) benar,” imbuh Peres, yang memuji upaya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry yang menjadi mediator perundingan damai kedua pihak.
Namun, upaya Israel untuk mencapai perdamaian dengan Palestina, seperti keinginan Peres itu telah dikritik oleh kelompok politik sayap kanan yang berkoalisi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Kelompok itu menolak solusi dari perundingan damai tersebut.
Komentar mengejutkan itu, disampaikan Peres, pada konferensi organisasi Amerika - Yahudi di Yerusalem, Kamis kemarin. ”Tidak ada alternatif bagi kita atau bagi Palestina selain perdamaian,” kata Peres, yang menginginkan Israel dan negara Palestina yang merdeka bisa hidup berdampingan, seperti dilansir Xinhua, Jumat (21/2/2014).
Peres pun membela rakyat Palestina yang menginginkan sebuah negara yang merdeka. ”Kita harus bertanya pada diri sendiri, apa tujuan utama dari negosiasi damai dan kita harus jelas bahwa itu adalah untuk menjaga Israel sebagai negara Yahudi. Mereka (Palestina), juga mempunyai tujuan yang jelas, yakni negara mereka yang merdeka,” lanjut Peres.
”Kita seharusnya tidak menunda (perundingan damai). Keputusan yang diperlukan memang menyakitkan, tetapi mereka (Palestina) benar,” imbuh Peres, yang memuji upaya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry yang menjadi mediator perundingan damai kedua pihak.
Namun, upaya Israel untuk mencapai perdamaian dengan Palestina, seperti keinginan Peres itu telah dikritik oleh kelompok politik sayap kanan yang berkoalisi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Kelompok itu menolak solusi dari perundingan damai tersebut.
(mas)