Dua kapal perang nyaris tabrakan, China tegaskan salah AS
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah China pada Rabu (18/12/2013),mengkonfirmasi insiden kapal perang China dan kapal perang Amerika Serikat yang nyaris tabrakan di Laut China Selatan, beberapa hari lalu. Beijing menegaskan, insiden itu murni kesalahan AS.
Kementerian Pertahanan China , melalui situs resminya menegaskan, patroli kapal perang Angkatan Laut China bertindak pada posisi yang benar. ”Selama pertemuan itu, kapal Angkatan Laut China sudah seusai dengan protokol yang ketat,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Reuters.
Pihak Washington pekan lalu mengatakan, kapal perang AS dipaksa untuk mengambiltindakan pencegahan untuk menghindari tabrakan dengan kapal China. Insiden kedua kapal yang nyaris tabrakan itu terjadi pada 5 Desember 2013.
Kementerian itu dalam pernyataannya, melanjutkan, bahwa, AS dan China perlu meningkatkan hubungan agar insiden yang nyaris membahayakan itu tidak terjadi lagi. ”Kedua belah pihak bersedia untuk memperkuat komunikasi, menjaga koordinasi yang erat dan menciptakan upaya untuk menjagaperdamaian dan stabilitas regional.”
Beijing selama ini merasa kawasan Laut China Selatan dalah wilayah mereka, karena sejumlah pulau terdekat sudah diklaim China. Namun, AS berpendapat, kawasan itu merupakan perairan internasional, sehinga AS dan negara-negara lain berhak untuk melintasinya.
Kementerian Pertahanan China , melalui situs resminya menegaskan, patroli kapal perang Angkatan Laut China bertindak pada posisi yang benar. ”Selama pertemuan itu, kapal Angkatan Laut China sudah seusai dengan protokol yang ketat,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Reuters.
Pihak Washington pekan lalu mengatakan, kapal perang AS dipaksa untuk mengambiltindakan pencegahan untuk menghindari tabrakan dengan kapal China. Insiden kedua kapal yang nyaris tabrakan itu terjadi pada 5 Desember 2013.
Kementerian itu dalam pernyataannya, melanjutkan, bahwa, AS dan China perlu meningkatkan hubungan agar insiden yang nyaris membahayakan itu tidak terjadi lagi. ”Kedua belah pihak bersedia untuk memperkuat komunikasi, menjaga koordinasi yang erat dan menciptakan upaya untuk menjagaperdamaian dan stabilitas regional.”
Beijing selama ini merasa kawasan Laut China Selatan dalah wilayah mereka, karena sejumlah pulau terdekat sudah diklaim China. Namun, AS berpendapat, kawasan itu merupakan perairan internasional, sehinga AS dan negara-negara lain berhak untuk melintasinya.
(mas)