Bocah 3 tahun di China terinfeksi H7N9
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun yang tinggal di sebuah desa di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, China selatan, pada Selasa (5/11/2013) dinyatakan positif terinfeksi virus H7N9 atau virus flu burung jenis baru yang mewabah pada akhir Maret silam. Demikian diungkapkan, Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit Kota Dongguan, Rabu (6/11/2013).
"Ini merupakan kasus H7N9 ketiga yang dikonfirmasi memasuki musim gugur di China, dua kasus sebelumnya dilaporkan terjadi pada 15 Oktober dan 23 Oktober lalu," ungkap Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit Kota Dongguan.
"Bocah tersebut masih menjalani perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Negeri di Kota Dongguan. Kondisinya telah stabill, tanpa demam. Bocah itu juga menderita beberapa keluhan yang dialami penderita flu, namun tidak serius," terang mereka.
Guna mengantisipasi penularan penyakit tersebut, tujuh orang yang melakukan kontak dekat dengan bocah tersebut telah menjalani tes. Semua hasil tes menunjukan hasil negatif untuk virus H7N9.
Awal pekan ini, Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana China mengumumkan bahwa H7N9 termasuk dalam penyakit menular. Oleh karena itu dibutuhkan pemantauan, pencegahan dan pengendalian lebih baik agar tidak tertular pernyakit mengerikan tersebut.
Virus ini kali pertama diumumkan pada 31 Maret silam. Pihak berwenang China mengatakan, mereka tidak tahu bagaimana virus ini menyebar, namun diyakini menyeberang dari burung ke manusia. Sampai akhir Agustus lalu, dari 134 orang terinfeksi virus itu, sebanyak 45 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Ini merupakan kasus H7N9 ketiga yang dikonfirmasi memasuki musim gugur di China, dua kasus sebelumnya dilaporkan terjadi pada 15 Oktober dan 23 Oktober lalu," ungkap Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit Kota Dongguan.
"Bocah tersebut masih menjalani perawatan di ruang isolasi di Rumah Sakit Negeri di Kota Dongguan. Kondisinya telah stabill, tanpa demam. Bocah itu juga menderita beberapa keluhan yang dialami penderita flu, namun tidak serius," terang mereka.
Guna mengantisipasi penularan penyakit tersebut, tujuh orang yang melakukan kontak dekat dengan bocah tersebut telah menjalani tes. Semua hasil tes menunjukan hasil negatif untuk virus H7N9.
Awal pekan ini, Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana China mengumumkan bahwa H7N9 termasuk dalam penyakit menular. Oleh karena itu dibutuhkan pemantauan, pencegahan dan pengendalian lebih baik agar tidak tertular pernyakit mengerikan tersebut.
Virus ini kali pertama diumumkan pada 31 Maret silam. Pihak berwenang China mengatakan, mereka tidak tahu bagaimana virus ini menyebar, namun diyakini menyeberang dari burung ke manusia. Sampai akhir Agustus lalu, dari 134 orang terinfeksi virus itu, sebanyak 45 orang dilaporkan meninggal dunia.
(esn)