Pencari suaka yang tewas di pantai Italia jadi 50 jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Italia mengatakan, tim penyelamat Italia telah menemukan 50 jasad imigran gelap yang tewas setelah kapal mereka tenggelam di antara Malta dan Sisilia, Italia, Sabtu (12/11/2013). Hingga kini, tim penyelamat masih mencari ratusan imigran lain yang hilang, demikian dilansir Ansa, kantor berita Italia.
Menurut laporan Ansa, sebanyak 150 imigran diselamatkan oleh sebuah kapal Malta, sementara 50 lainnya diselamtakan oleh Angkatan Laut (AL) Italia. "Operasi pencarian korban hilang masih terus berlanjut. Kondisi navigasi sulit, kondisi angin di lapangan sangat kuat," ungkap seorang Juru Bicara AL Malta kepada AFP.
Perahu yang mengangkut ratusan imigran tersebut terbalik. Perahu itu kehilangan keseimbangan setelah para penumpang berkumpul pada satu titik untuk menarik perhatian pesawat militer yang melakukan survei di antara Malta dan Sisilia. Sebelum terbalik, para imigran telah memberitahu pihak berwenang lewat telepon satelit, bahwa kapal yang mereka tumpangi mendapatkan masalah di perairan Malta dekat pulau Lampedusa, Italia.
Pasukan militer Malta mengerahkan helikopter dan memindahkan para korban ke sebuah kapal komersil di sekitar lokasi kejadian. Sementara AL Italia mengirim sebuah helikopter dan dua kapal AL.
Menurut Juru Bicara Angkatan Laut Italia, Alessandro Busonero, bangkai kapal yang terbalik ditarik dari perairan internasional, sekitar 60 mil sebelah selatan dari Lampedusa.
Wilayah Lampedusa, tidak jauh dari Sisilia dan pulau terdekat Italia yang berdekatan dengan Afrika.
Pulau itu, kerap menjadi tujuan bagi puluhan ribu imigran yang rata-rata berasal dari Afrika dan hendak masuk ke Uni Eropa. Pada 3 Oktober 2013 lalu, sebuah kapal yang membawa lebih dari 500 migran Afrika tenggelam di lepas pantai Lampedusa. Menurut Walikota Lampedusa, Giusi Nicolini, sekitar 309 orang tewas. ”Ini tragedi laut terbesar di Laut Mediterania sejak Perang Dunia II,” ucapnya.
Menurut laporan Ansa, sebanyak 150 imigran diselamatkan oleh sebuah kapal Malta, sementara 50 lainnya diselamtakan oleh Angkatan Laut (AL) Italia. "Operasi pencarian korban hilang masih terus berlanjut. Kondisi navigasi sulit, kondisi angin di lapangan sangat kuat," ungkap seorang Juru Bicara AL Malta kepada AFP.
Perahu yang mengangkut ratusan imigran tersebut terbalik. Perahu itu kehilangan keseimbangan setelah para penumpang berkumpul pada satu titik untuk menarik perhatian pesawat militer yang melakukan survei di antara Malta dan Sisilia. Sebelum terbalik, para imigran telah memberitahu pihak berwenang lewat telepon satelit, bahwa kapal yang mereka tumpangi mendapatkan masalah di perairan Malta dekat pulau Lampedusa, Italia.
Pasukan militer Malta mengerahkan helikopter dan memindahkan para korban ke sebuah kapal komersil di sekitar lokasi kejadian. Sementara AL Italia mengirim sebuah helikopter dan dua kapal AL.
Menurut Juru Bicara Angkatan Laut Italia, Alessandro Busonero, bangkai kapal yang terbalik ditarik dari perairan internasional, sekitar 60 mil sebelah selatan dari Lampedusa.
Wilayah Lampedusa, tidak jauh dari Sisilia dan pulau terdekat Italia yang berdekatan dengan Afrika.
Pulau itu, kerap menjadi tujuan bagi puluhan ribu imigran yang rata-rata berasal dari Afrika dan hendak masuk ke Uni Eropa. Pada 3 Oktober 2013 lalu, sebuah kapal yang membawa lebih dari 500 migran Afrika tenggelam di lepas pantai Lampedusa. Menurut Walikota Lampedusa, Giusi Nicolini, sekitar 309 orang tewas. ”Ini tragedi laut terbesar di Laut Mediterania sejak Perang Dunia II,” ucapnya.
(esn)