Bentrokan berdarah di Mesir, 51 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com - Setidaknya 51 orang telah tewas, dalam bentrokan berdarah di Mesir kemarin. Bentrokan yang melibatkan polisi, massa anti-Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi, serta massa pro-Morsi terjadi saat negara itu memperingati 40 tahun agresi Israel terhadaap Mesir.
Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan, selain 51 orang tewas, sebanyak 268 orang terluka. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan, sebanyak 408 demonstran anti-militer ditangkap.
Polisi, mengutip laporan al-Jazeera, Senin (7/10/2013), menembakkan gas air mata dan mengumbar tembakan ke udara untuk membubarkan massa pro-Morsi yang memadai kawasan Tahrir Square. Di kawasan itu, juga berkumpul massa pro-militer Mesir untuk memperingati agresi militer Israel terhadap Mesir tahun 1973.
Reuters melaporkan, di Delga, selatan Kairo, sumber medis Mesir menyebut polisi menembakkan peluru ke arah kerumunan massa yang melempari batu. Satu otang tewas dalam insiden tersebut. Bentrokan juga terjadi di di sekitar Kairo, termasuk di Garden City dan Corniche Nil. ”Sekitar 4.000 massa berkumpul,” tulis al-Jazeera.
Kementerian Dalam Negeri Mesir, sebelumnya telah memperingatkan akan bertindak keras untuk menghadapi berbagai upaya yang dapat mengacaukan peringatan 6 Oktober (agresi militer Mesir 1973).
Dalam pidato di stasiun televisi Mesir, Perdana Menteri Hazem Beblawi menggambarkan situasi Mesir mengalami “masa kritis”. ”Kami mengajak rakyat Mesir untuk berdiri bersama-sama, bersikap optimis tentang masa depan,” katanya.
Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan, selain 51 orang tewas, sebanyak 268 orang terluka. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan, sebanyak 408 demonstran anti-militer ditangkap.
Polisi, mengutip laporan al-Jazeera, Senin (7/10/2013), menembakkan gas air mata dan mengumbar tembakan ke udara untuk membubarkan massa pro-Morsi yang memadai kawasan Tahrir Square. Di kawasan itu, juga berkumpul massa pro-militer Mesir untuk memperingati agresi militer Israel terhadap Mesir tahun 1973.
Reuters melaporkan, di Delga, selatan Kairo, sumber medis Mesir menyebut polisi menembakkan peluru ke arah kerumunan massa yang melempari batu. Satu otang tewas dalam insiden tersebut. Bentrokan juga terjadi di di sekitar Kairo, termasuk di Garden City dan Corniche Nil. ”Sekitar 4.000 massa berkumpul,” tulis al-Jazeera.
Kementerian Dalam Negeri Mesir, sebelumnya telah memperingatkan akan bertindak keras untuk menghadapi berbagai upaya yang dapat mengacaukan peringatan 6 Oktober (agresi militer Mesir 1973).
Dalam pidato di stasiun televisi Mesir, Perdana Menteri Hazem Beblawi menggambarkan situasi Mesir mengalami “masa kritis”. ”Kami mengajak rakyat Mesir untuk berdiri bersama-sama, bersikap optimis tentang masa depan,” katanya.
(mas)