Morsi melawan ultimatum Militer Mesir, 16 orang terbunuh

Rabu, 03 Juli 2013 - 13:14 WIB
Morsi melawan ultimatum Militer Mesir, 16 orang terbunuh
Morsi melawan ultimatum Militer Mesir, 16 orang terbunuh
A A A
Sindonews.com – Presiden Mesir, Mohamed Morsi dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi setempat, tengah malam tadi, menegaskan, bahwa ia tetap presiden sah Mesir. Dia dengan tegas menolak ultimatum pihak militer yang jatuh tempo pada Rabu (3/7/2013) pukul 16.30 waktu setempat atau pukul 15.30 waktu GMT.

Sementara itu, 16 orang terbunuh dalam bentrok antara pendukung dan penentang Morsi. Insiden itu terjadi, saat digelar rapat umum pro-Morsi.

Kerusuhan di Mesir hingga Rabu, belum ada tanda-tanda akan mereda. Kementerian Kesehatan Mesir, dikutip BBC, merilis, 16 orang terbunuh, dan dan 200 lainnya terluka di dekat Universitas Kairo, semalam.

Seorang saksi mata, Mostafa Abdelnasser kepada AFP, mengatakan, bahwa pendukung Morsi telah diserang oleh orang tak dikenal yang membawa senjata api.


Dalam pidato 45 menit di stasiun televisi pemerintah, Morsi mengatakan, ia menerima protes damai sebaga hak warga Mesir. Tapi, ia juga meminta semua pihak menghormati tatanan konstitusional. ”(Itu) satu-satunya jaminan terhadap pertumpahan darah yang lebih lanjut,” kata Morsi. ”Ketika ada kekerasan dan premanisme, saya harus bertindak,” lanjut dia.

Morsi bahkan siap mempertaruhkan hidupnya, dem mempertahankan legitimasi konstitusional. Dia menuding kerusuhan di Mesir sebagai sisa-sisa rezim terguling, Hosni Mubarak, dan menyerukan kepada para demonstran untuk menghormati aturan hukum.

Namun, pemimpin kelompok penentang Morsi (Tamarod), Mohammed Abdelaziz,mengatakan sikap keras Morsi sebagai ancaman terhadap rakyat Mesir. ”Ini adalah presiden yang mengancam rakyatnya sendiri. Kami tidak menganggapnya sebagai Presiden Mesir,” katanya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4458 seconds (0.1#10.140)