Snowden: Saya dedikasikan hidup untuk keadilan dunia

Sindonews.com - Pembocor penyadapan besar-besaran AS, Edward Snowden, 30, merasa dianiaya Pemerintah AS karena tindakannya membocorkan penyadapan rahasia berkode Prism itu. Kendati demikian, mantan karyawan CIA yang tengah diburu AS tersebut, menegaskan, informasi yang ia ungkap tidak bisa diberangus.

”Saya tetap bebas dan mampu mempublikasikan informasi yang berfungsi
untuk kepentingan publik,” kata Snowden melaluai surat tertulisnya, dikutip Reuters, Selasa (2/7/2013).

”(Saya) tidak peduli, berapa banyak sisa hidup saya. Saya tetap didedikasikan (hidup) untuk memperjuangkan keadilan di dunia ini yang tidak setara,” ucap Snowden yang meyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Ekuador yang memberikan peluang kepadanya untuk mengajukan suaka.

Snowden merasa kebebasannya telah direnggut Pemerintah AS. ”Sementara masyarakat telah berteriak memberikan dukungan kepada saya untuk membuka tabir rahasia ketidakadilan, Pemerintah AS menanggapinya dengan (tindakan) di luar hukum kepada saya, keluarga saya, kebebasan saya untuk bepergian, dan hak saya untuk hidup damai tanpa takut dengan agresi ilegal,” imbuh Snowden yang kesulitan bepergian untuk mencari suaka, karena paspornya dicabut Pemerintah AS.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladmir Putin, menduga Snowden akan terus membocorkan informasi. ”Karena ia merasa dirinya sebagai aktivis hak asasi manusia,” ujarnya. ”Jadi dia harus memilih negara tujuannya dan pergi ke sana,” katanya, sebelum mengetahui, jika Snowden mengajukan suaka ke Rusia.