AS & Israel kirim sinyal peringatan ke Iran
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat (AS) dan Israel telah menjalin sebuah kesepakatan besar di bidang persenjataan. Kesepakatan ini tak ubahnya sinya yang sangat jelas bagi Iran, bahwa aksi militer tetap menjadi pilihan untuk menghentikan program nuklir Iran.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, saat mengunjungi Tel Aviv, Israel, Minggu (21/4/2013). Hagel mengeluarkan pernyataan itu di awal kunjungannya ke negara yahudi tersebut.
Dijadwalkan, dalam kunjungan selama enam hari di Israel, pembicaraan yang dilakukan Hagel dengan pejabat-pejabat Israel akan didominasi oleh isu soal kekhawatiran tentang program nuklir Iran dan perang saudara di Suriah.
Ketika ditanya apakah paket perjanjian senjata senilai jutaan USD dengan Israel dirancang untuk menyampaikan pesan, bahwa serangan militer ke Iran tetap menjadi pilihan. "Saya tidak berpikir ada pertanyaan yang lain, ini sinyal yang sangat jelas bagi Iran," ujar Hagel.
Dalam lawatan pertama sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Pentagon, Hagel akan melakukan perundingan akhir soal rencana penjualan senjata senilai USD 10 miliar, berupa rudal canggih dan pesawat ke Israel, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Perjanjian jual beli senjata ini dilakukan sebagai upaya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, saat mengunjungi Tel Aviv, Israel, Minggu (21/4/2013). Hagel mengeluarkan pernyataan itu di awal kunjungannya ke negara yahudi tersebut.
Dijadwalkan, dalam kunjungan selama enam hari di Israel, pembicaraan yang dilakukan Hagel dengan pejabat-pejabat Israel akan didominasi oleh isu soal kekhawatiran tentang program nuklir Iran dan perang saudara di Suriah.
Ketika ditanya apakah paket perjanjian senjata senilai jutaan USD dengan Israel dirancang untuk menyampaikan pesan, bahwa serangan militer ke Iran tetap menjadi pilihan. "Saya tidak berpikir ada pertanyaan yang lain, ini sinyal yang sangat jelas bagi Iran," ujar Hagel.
Dalam lawatan pertama sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Pentagon, Hagel akan melakukan perundingan akhir soal rencana penjualan senjata senilai USD 10 miliar, berupa rudal canggih dan pesawat ke Israel, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Perjanjian jual beli senjata ini dilakukan sebagai upaya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.
(esn)