5 warga Venezuela meninggal setelah terinfeksi flu babi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Venezuela mengatakan, sudah 236 warga negara itu yang terinfeksi flu babi. Akibatnya, hingga kini sudah lima warga meninggal akibat virus tersebut, Minggu (26/5/2013).
Menurut laporan terbaru itu, kelima korban tewas berasal dari beberapa wilayah. Dua orang tinggal di Zulia, dua dari Aragua, dan satu orang lainnya tinggal di Lara.
Penyebaran virus flu babi terjadi di seluruh negeri, tapi tidak untuk di wilayah Ibu Kota Caracas dan sekitarnya.
Menanggapi kondisi itu, Isabel Iturria, Menteri kesehatan Venezuela meminta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik. Sebab, pemerintah akan segera memberikan vaksim ke wilayah yang paling rentan.
Iturria juga memerintahkan warga untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan dan mencuci tangan secara teratur, serta meminta perawatan medis jika mengalami gejala flu babi.
El Hatilo menjadi salah satu dari lima tempat dilakukannya vaksinasi flu babi guna menekan ketakutan warga.
Flu babi merupakan penyakit musiman yang biasa mewabah saat musim dingin. Wabah ini merebak untuk pertama kalinya pada 2009 lalu di Amerika Serikat, Meksiko dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dalam kurun 6 pekan.
Pasien yang menderita flu babi biasanya menderita demam, batuk, sakit kepala, lemah, nyeri otot dan sendi, dan sakit tenggorokan. Virus ini umumnya tidak mudah ditularkan dari babi ke manusia, namun mereka yang sering berinteraksi dengan babi, berpotensi tertular wabah ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, total kematian akibat flu babi di seluruh dunia telah mencapai 18.500. Namun, berdasarkan hasil sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2012 lalu, jumlah korban tewas akibat terinfeksi flu babi berjumlah sekitar 284.500 dan 579.000 orang.
Menurut laporan terbaru itu, kelima korban tewas berasal dari beberapa wilayah. Dua orang tinggal di Zulia, dua dari Aragua, dan satu orang lainnya tinggal di Lara.
Penyebaran virus flu babi terjadi di seluruh negeri, tapi tidak untuk di wilayah Ibu Kota Caracas dan sekitarnya.
Menanggapi kondisi itu, Isabel Iturria, Menteri kesehatan Venezuela meminta masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik. Sebab, pemerintah akan segera memberikan vaksim ke wilayah yang paling rentan.
Iturria juga memerintahkan warga untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan dan mencuci tangan secara teratur, serta meminta perawatan medis jika mengalami gejala flu babi.
El Hatilo menjadi salah satu dari lima tempat dilakukannya vaksinasi flu babi guna menekan ketakutan warga.
Flu babi merupakan penyakit musiman yang biasa mewabah saat musim dingin. Wabah ini merebak untuk pertama kalinya pada 2009 lalu di Amerika Serikat, Meksiko dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dalam kurun 6 pekan.
Pasien yang menderita flu babi biasanya menderita demam, batuk, sakit kepala, lemah, nyeri otot dan sendi, dan sakit tenggorokan. Virus ini umumnya tidak mudah ditularkan dari babi ke manusia, namun mereka yang sering berinteraksi dengan babi, berpotensi tertular wabah ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, total kematian akibat flu babi di seluruh dunia telah mencapai 18.500. Namun, berdasarkan hasil sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2012 lalu, jumlah korban tewas akibat terinfeksi flu babi berjumlah sekitar 284.500 dan 579.000 orang.
(esn)