Tiga kapal China kembali masuki perairan konflik
A
A
A
Sindonews.com - Tiga kapal milik Pemerintah China pada Minggu (26/5/2013) pagi memasuki perairan sengketa yang dikuasai oleh Jepang. Kapal pengintai maritim China memasuki wilayah perairan Kepulauan Senkaku pada pukul 10.00 waktu setempat.
Kapal patroli kelautan China terlihat memasuki wilayah sejauh 12 mil dari Pulau Senkaku, kepulauan tersebut disebut Diayou oleh China. Penjaga pantai Jepang mengatakan, tiga kapal tersebut berada cukup lama di wilayah itu, mereka baru meninggalkan zona tersebut pukul 15.14 sore.
Berdasarkan hukum internasional, wilayah perairan teritorial diperpanjang maksimal 12 mil dari garis batas pantai.China memang telah berulang kali mengirim kapal-kapal sejak Jepang menasionalisasi kepulauan tersebut pada September silam.
Bukan cuma kapal, Beijing juga mengirim patroli udara di sekitar kepulauan di Laut China Timur tersebut. Beberapa hari lalu, Beijing dan Tokyo bersitegang di udara, karena pesawat tempur masing-masing negara unjuk gigi.
Hubungan China-Jepang memburuk setelah Pemerintah Jepang membeli pulau-pulau yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina, dari pemilik swasta Jepang pada bulan September lalu. Tindakan ini memicu protes keras dan seruan boikot produk Jepang di seluruh China.
Pengamat mengatakan, nasionalisasi kepulauan Senkaku oleh pemerintah Jepang dilakukan untuk mencegah pembelian pulau-pulau itu oleh Gubernur Tokyo yang ingin mengembangkannya. Sementara, Pemerintah China yang mengklaim wilayah itu sebagai bagian kedaulatannya mengecam keras langkah tersebut.
Kepulauan yang menjadi biang sengketa antara Pemerintah Jepang dan China memang tidak berpenghuni, namun mengadung gas dan minyak bumi, serta berada di jalur lalu lintas internasional yang strategis. Pemerintah Jepang mengklaim telah memiliki pulau ini sejak 1895 sampai menyerah pada akhir Perang Dunia II.
Kapal patroli kelautan China terlihat memasuki wilayah sejauh 12 mil dari Pulau Senkaku, kepulauan tersebut disebut Diayou oleh China. Penjaga pantai Jepang mengatakan, tiga kapal tersebut berada cukup lama di wilayah itu, mereka baru meninggalkan zona tersebut pukul 15.14 sore.
Berdasarkan hukum internasional, wilayah perairan teritorial diperpanjang maksimal 12 mil dari garis batas pantai.China memang telah berulang kali mengirim kapal-kapal sejak Jepang menasionalisasi kepulauan tersebut pada September silam.
Bukan cuma kapal, Beijing juga mengirim patroli udara di sekitar kepulauan di Laut China Timur tersebut. Beberapa hari lalu, Beijing dan Tokyo bersitegang di udara, karena pesawat tempur masing-masing negara unjuk gigi.
Hubungan China-Jepang memburuk setelah Pemerintah Jepang membeli pulau-pulau yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina, dari pemilik swasta Jepang pada bulan September lalu. Tindakan ini memicu protes keras dan seruan boikot produk Jepang di seluruh China.
Pengamat mengatakan, nasionalisasi kepulauan Senkaku oleh pemerintah Jepang dilakukan untuk mencegah pembelian pulau-pulau itu oleh Gubernur Tokyo yang ingin mengembangkannya. Sementara, Pemerintah China yang mengklaim wilayah itu sebagai bagian kedaulatannya mengecam keras langkah tersebut.
Kepulauan yang menjadi biang sengketa antara Pemerintah Jepang dan China memang tidak berpenghuni, namun mengadung gas dan minyak bumi, serta berada di jalur lalu lintas internasional yang strategis. Pemerintah Jepang mengklaim telah memiliki pulau ini sejak 1895 sampai menyerah pada akhir Perang Dunia II.
(esn)