Wanita Tibet bakar diri di China
A
A
A
Sindonews.com - Seorang wanita Tibet melakukan aksi bakar diri hingga tewas di Prefektur Aba, Provinsi Sichuan. Kelompok hak asasi manusia setempat mengatakan, Selasa (19/3/2013), aksi bakar diri tersebut dilakukan pekan lalu dan merupakan bentuk protes terbaru menentang kekuasaan Pemerintah China.
Dua lembaga pembebasan Tibet dari Inggris dari Amerika Serikat mengatakan, pelaku aksi bakar diri itu adalah Kunchok Wangmo (30). Beberapa saat setelah Wangmo melakukan aksinya, Pemerintah China memutuskan menahan suami Wangmo.
Lembaga pembebasan Tibet menambahkan, otoritas China memutuskan untuk mengkremasi jasad Wangmo dan menyerahkan sisa abunya pada keluarga. Sementara suaminya, Dolma Kyab, menolak bertanggung jawab atas aksi yang dilancarkan olehistrinya dan membantah bahwa dia memiliki masalah rumah tangga.
Aksi bakar diri menjadi sebuah cara bagi beberapa orang untuk meluapkan kekesalan pada Pemerintah China. Banyak orang Tibet menuduh Pemerintah China memberlakukan penindasan agama dan mengikis budaya Tibet. Mayoritas warga China yang berasal dari etnis Han, dianggap telah mengekspansi daerah-daerah yang bernilai historis bagi warga Tibet.
Sejak 2009, dilaporkan lebih dari 110 orang telah membakar diri mereka sendiri sebagai bentuk protes terhadap aturan pemerintah China. Dari jumlah itu, 85 di antaranya telah meninggal dunia. Pemerintah China sendiri telah mengecam aksi bakar diri ini dan menyalahkan Pemimpin Spiritual Tibet, Dalai Lama, yang dianggap telah mendorong warga Tibet untuk melakukan aksi tragis ini.
Seorang pejabat China, Padma Choling, mengaku memiliki bukti dan menuduh Dalai Lama telah memberikan uang untuk mendorong orang melakukan aksi bakar diri. Choling juga mengaku memiliki bukti, kalau Dalai Lama telah melakukan penghasutan agar warga Tibet melakukan aksi nekat itu.
Dua lembaga pembebasan Tibet dari Inggris dari Amerika Serikat mengatakan, pelaku aksi bakar diri itu adalah Kunchok Wangmo (30). Beberapa saat setelah Wangmo melakukan aksinya, Pemerintah China memutuskan menahan suami Wangmo.
Lembaga pembebasan Tibet menambahkan, otoritas China memutuskan untuk mengkremasi jasad Wangmo dan menyerahkan sisa abunya pada keluarga. Sementara suaminya, Dolma Kyab, menolak bertanggung jawab atas aksi yang dilancarkan olehistrinya dan membantah bahwa dia memiliki masalah rumah tangga.
Aksi bakar diri menjadi sebuah cara bagi beberapa orang untuk meluapkan kekesalan pada Pemerintah China. Banyak orang Tibet menuduh Pemerintah China memberlakukan penindasan agama dan mengikis budaya Tibet. Mayoritas warga China yang berasal dari etnis Han, dianggap telah mengekspansi daerah-daerah yang bernilai historis bagi warga Tibet.
Sejak 2009, dilaporkan lebih dari 110 orang telah membakar diri mereka sendiri sebagai bentuk protes terhadap aturan pemerintah China. Dari jumlah itu, 85 di antaranya telah meninggal dunia. Pemerintah China sendiri telah mengecam aksi bakar diri ini dan menyalahkan Pemimpin Spiritual Tibet, Dalai Lama, yang dianggap telah mendorong warga Tibet untuk melakukan aksi tragis ini.
Seorang pejabat China, Padma Choling, mengaku memiliki bukti dan menuduh Dalai Lama telah memberikan uang untuk mendorong orang melakukan aksi bakar diri. Choling juga mengaku memiliki bukti, kalau Dalai Lama telah melakukan penghasutan agar warga Tibet melakukan aksi nekat itu.
(esn)